Antara tahun 1594 dan 1606, orang menemukan oven bawah tanah era Romawi di perbukitan sebelah barat Granada, Spanyol. Di dalam salah satu oven bawah tanah ini, orang-orang menemukan satu set “buku petunjuk” (buku-buku kelam) terdiri dari lembaran-lembaran timah bertuliskan Arab, Ibrani, dan Latin serta banyak simbol mistik yang semuanya diikat dengan kawat. Buku-buku utama ini menggambarkan asal-usul agama Kristen di Spanyol dan mencoba mendamaikan perbedaan budaya di antara berbagai orang yang tinggal di negara tersebut sebelum terjadinya Perang Dunia II. Penaklukan kembali.
Orang-orang yang menemukan buku tersebut juga menemukan sisa-sisa beberapa individu di dalam gua, dan buku utama menunjukkan bahwa tiga orang yang meninggal adalah St. Cecilius (San Cicilio) dan dua temannya. St Cecilius pernah menjadi uskup di kota Romawi yang terletak di lokasi Granada modern, dan dia serta rekan-rekannya telah menjadi martir selama penganiayaan terhadap umat Kristen di bawah Kaisar Nero.
Penemuan tersebut menjadikan lokasi tersebut menjadi tempat ziarah, dan akhirnya dibangun sebuah biara di lokasi gua tersebut. Sebagian besar kompleks saat ini dibangun pada abad ketujuh belas dan memiliki banyak struktur termasuk gereja perguruan tinggi yang besar, beberapa halaman termasuk biara pusat yang besar, dan pintu masuk ke gua-gua suci di bawahnya. Gua-gua tersebut memiliki banyak ruang, beberapa di antaranya berfungsi sebagai kapel dan salah satunya adalah tempat ditemukannya jenazah St. Cecilius. Bintang berujung enam, yang tampak sangat menonjol di buku-buku utama, juga muncul sebagai motif yang sangat umum dalam arsitektur di sekitar kompleks.
Biara ini telah mengalami banyak perubahan selama bertahun-tahun dan sekarang juga berfungsi sebagai museum. Beberapa ruangan telah dikhususkan untuk menggambarkan sejarah biara, dan salah satu halamannya menampilkan banyak patung karya seniman modern Venancio Blanco yang menggambarkan banyak tokoh dan pemandangan agama, termasuk Perjamuan Terakhir dan Yesus di kayu salib.
Berabad-abad sejak penemuannya, Buku Utama Sacramonte, demikian sebutannya, telah menarik banyak rasa ingin tahu dan kontroversi. Banyak ulama yang memperdebatkan apakah kitab-kitab tersebut asli atau palsu. Pada tahun 1682, mereka secara resmi dinyatakan sesat. Meski begitu, Biara Sacromonte yang saat ini menjadi tempat penyimpanan buku-buku tersebut masih berfungsi sebagai tempat ibadah dan masih menarik banyak pengunjung yang ingin mempelajari sejarah agama Kristen di Granada.