Pejabat pemerintah mengatakan tidak ada catatan dua anak meninggal di Tshwane.
Tuduhan bahwa dua anak Tshwane meninggal setelah mengonsumsi makanan ringan dari toko spaza setempat masih belum dapat dikonfirmasi.
Pada hari Rabu, laporan bahwa seorang anak berusia tujuh tahun dan 10 tahun dari Mamelodi East meninggal setelah mengonsumsi makanan ringan dari toko spaza setempat tersebar di media sosial.
Kematian anak-anak tidak dikonfirmasi
Cllr MMC Kesehatan Kota Tshwane Tshegofatso Mashabela mengatakan kasus-kasus di Tshwane belum terkonfirmasi.
Mashabela mengimbau warga untuk memeriksa produk untuk mengetahui label dan tanggal kedaluwarsa yang tepat, membeli makanan dari toko yang berlisensi dan teregulasi, serta segera melaporkan aktivitas mencurigakan apa pun kepada pihak berwenang.
Juru bicara Departemen Pendidikan Gauteng (GDE) Steve Mabona juga membenarkan bahwa departemen tersebut tidak mencatat insiden tersebut.
Mabona mengatakan departemennya akan terus memberikan informasi terkini kepada publik jika mereka menemukan laporan tersebut.
BACA JUGA: Pemerintah masih belum punya rencana atasi keracunan makanan
Juru bicara kepolisian nasional Brigadir Athlenda Mathe mengatakan tidak ada catatan kejadian yang dilaporkan di Mamelodi.
Hal ini terjadi setelah beberapa kasus anak sekolah yang dirawat karena keracunan makanan di sekitar Gauteng tercatat dalam sebulan terakhir dan menyebabkan total 23 kematian.
Bisnis seperti biasa di Tshwane
Sementara itu, di sekitar Tshwane, keadaan tampak seperti biasa, dengan pedagang kaki lima yang sehari-hari berjualan rokok dan makanan ringan di tempat mereka biasa.
Banyak pedagang yang tidak mau berbicara tentang bagaimana bisnis berjalan saat ini ketika toko spaza, makanan ringan dan produk palsu menjadi sorotan atau karena mereka sendiri adalah orang asing.
Lucky Mogale mengatakan dia mendengar tentang kematian anak-anak tersebut tetapi hal itu tidak mempengaruhi bisnisnya.
“Mereka masih membeli barang-barang saya, tidak masalah,” katanya.
Mogale mengatakan dia belum pernah menerima keluhan apa pun tentang produknya di masa lalu dan yakin dia tidak punya alasan untuk khawatir.
Awal pekan ini, Kepala Urusan Kebudayaan AfriForum Alana Bailey meminta GDE untuk mengizinkan penjual resmi yang dapat membuktikan bahwa mereka memenuhi semua persyaratan dan mematuhi peraturan kesehatan untuk melanjutkan penjualan makanan di sekolah.
Keputusan ini diambil setelah adanya penangguhan penjualan makanan di dalam dan di sekitar lingkungan sekolah hingga pemberitahuan lebih lanjut menyusul meningkatnya insiden penyakit bawaan makanan yang menyerang siswa di berbagai sekolah di provinsi tersebut baru-baru ini dan mengkhawatirkan.
BACA JUGA: Izinkan penjual resmi berbisnis di sekolah – AfriForum