Kami menggunakan beberapa mesin pencari AI, termasuk Gemini, model bahasa besar yang dapat menangani file hingga 750.000 kata, dan Semantrasebuah “mesin pencari semantik” sumber terbuka yang dikembangkan oleh Mr. Freedman. Alih-alih mencari istilah spesifik – misalnya “keberlanjutan”, atau “perubahan iklim” – ia mencari konsep atau tema. “Ini adalah paradigma baru pencarian, tidak melihat kata kunci namun mencoba menangkap maknanya,” kata Mr. Freedman.
The Times memiliki kebijakan khusus seputar penggunaan AI, dan tidak ada hal yang berasal dari program AI yang dapat muncul di artikel kami, sebagian karena kemungkinan adanya halusinasi — kurang lebih program tersebut hanya mengada-ada. Jadi setelah menjalankan pertanyaan kami melalui mesin pencari tersebut, Mr. Seward dan Mr. Freedman menyerahkan hasilnya kepada Ms. Mzezewa. Dari sudut pandangnya, teknologi ini sangat membantu dalam mengidentifikasi hal-hal menarik dalam tumpukan teks tersebut, seperti pengaruh peristiwa-peristiwa dunia dalam daftar tersebut, seperti yang terlihat pada dimasukkannya Kabul, ibu kota Afganistan pada tahun 2009 (kami menyebutnya sebagai “kota rapuh di dunia”). jalan menuju pemulihan”).
Dia menganggap Semantra sangat berguna “karena memberikan lebih banyak konteks dari waktu ke waktu,” katanya, dan biarkan dia melihat bagaimana kami menulis tentang topik-topik seperti overtourism dan kebangkitan media sosial dalam perjalanan, bahkan jika kami tidak menggunakan topik-topik tersebut secara tepat. kata-kata.
Misalnya, kami meminta program AI untuk mengidentifikasi kejadian ketika kami menulis tentang perjalanan berkelanjutan. Istilah tersebut belum benar-benar ada saat daftar ini dimulai, namun konsep perjalanan yang lebih ramah lingkungan memang ada. Salah satu contoh yang muncul di mesin pencari adalah Pulau Star di Bahama, yang pertama kali masuk dalam daftar kami sebagai “tujuan ramah lingkungan tahun ini” pada tahun 2009.
Saat kita sebagai manusia pertama kali melihat daftar tahun ini, ada beberapa tema yang muncul: Dampak ponsel pintar dan media sosial, meningkatnya fokus terhadap perubahan iklim, dan kemungkinan dampak negatif perjalanan, termasuk kepadatan yang berlebihan. Analisis program AI hampir sama dengan analisis kami, sehingga memberikan semacam penghalang teknologi tinggi bagi intuisi jurnalis kami.
Memilih daftar kami setiap tahun merupakan upaya tim yang membutuhkan pengetahuan tentang tren perjalanan, kemampuan melihat visual yang bagus, dan pemahaman tentang apa yang dicari orang-orang saat ini dalam perjalanan mereka — dan masih banyak lagi keterampilan yang dapat diterapkan. Kecerdasan buatan tidak akan dapat memilih Tempat yang Kita Kunjungi dalam waktu dekat, namun kecerdasan buatan dapat membantu kita memahami di mana saja kita berada.