Konten artikel
(Bloomberg) — Venture Global Inc. memangkas kisaran penawaran umum perdana yang dipasarkan, sehingga menurunkan nilai pasar yang dapat diperolehnya.
Konten artikel
Eksportir gas alam cair ini memasarkan 70 juta saham dalam penawaran tersebut dengan harga masing-masing $23 hingga $27, turun lebih dari 40% dari kisaran $40 hingga $46 per saham yang telah ditargetkan sebelumnya, menurut pengajuan sebelumnya ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS. . Pada kisaran teratas yang baru, perusahaan tersebut kini akan memiliki nilai pasar sekitar $65 miliar, turun dari nilai $110 miliar pada kisaran sebelumnya, berdasarkan jumlah saham yang beredar.
Konten artikel
Harga yang lebih rendah akan menjadi kemunduran bagi calon kandidat IPO di sektor energi AS, yang telah menantikan penawaran Venture Global untuk membantu menghidupkan kembali sentimen seputar penjualan saham pertama kali di sektor tersebut. Hanya enam IPO energi yang dihargai di bursa AS pada tahun 2024, menghasilkan $667 juta yang menandai volume terendah untuk sektor ini dalam 21 tahun, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Meski begitu, Venture Global menargetkan valuasi yang tinggi dibandingkan kompetitor. Cheniere Energy Inc., eksportir LNG terbesar di AS, memiliki nilai pasar sebesar $56 miliar setelah melonjak lebih dari 50% selama setahun terakhir.
Venture Global memiliki laba bersih sebesar $756 juta dalam sembilan bulan yang berakhir pada 30 September dengan pendapatan $3,4 miliar, dibandingkan laba bersih sebesar $3,6 miliar dengan pendapatan $6,3 miliar pada periode yang sama pada tahun 2023, menurut pengajuan.
LNG diperkirakan akan memainkan peran yang semakin penting dalam pasar energi global pada tahun-tahun mendatang, karena banyak negara mencari alternatif pembakaran yang lebih ramah lingkungan dibandingkan minyak dan batu bara. Posisi AS sebagai pemasok bahan bakar terbesar di dunia diperkirakan akan semakin kuat, seiring kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih disertai dengan perombakan besar-besaran kebijakan energi AS untuk kembali fokus pada produksi bahan bakar fosil.
Bagikan artikel ini di jejaring sosial Anda