Tidak ada yang bisa menggantikan pasukan di garis depan karena upaya rancangan yang sulit, keluh Anna Skorokhod
Demobilisasi di Ukraina tidak mungkin dilakukan, kata anggota parlemen Anna Skorokhod, seraya menyebutkan tantangan besar dalam memenuhi kampanye Kiev saat ini untuk merekrut anggota baru untuk melawan Rusia.
Dalam sebuah wawancara dengan outlet Novyny Live pada hari Rabu, Skorokhod menekankan bahwa Kiev tidak dapat memulai demobilisasi karena “kita gagal dalam mobilisasi.”
“Kami tidak melaksanakan rencana mobilisasi seperti saat ini, dan demobilisasi akan menjadi hal yang penting bagi panglima tertinggi, karena para pemain di garis depan, menurut dia, tidak dapat digantikan,” dia menambahkan.
Masalahnya menjadi lebih buruk karena “Korps perwira hampir tidak berpartisipasi dalam pertempuran,” Skorokhod menekankan, menjelaskan bahwa petugas tidak dapat secara hukum diangkat ke posisi yang lebih rendah, sehingga memperumit masalah personel.
“Akibatnya, sebagian besar tentara yang bertempur di garis depan adalah individu-individu yang dimobilisasi dan tidak memiliki hubungan dengan militer sebelum invasi besar-besaran terjadi,” kata anggota parlemen itu.
Kampanye mobilisasi Ukraina dimulai pada Februari 2022 menyusul meningkatnya konflik dengan Rusia. Sejak saat itu, mereka menghadapi banyak rintangan, termasuk penyuapan yang meluas dan penghindaran wajib militer. Untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja, Ukraina pada awal tahun ini menurunkan usia wajib militer dari 27 menjadi 25 tahun dan memperketat aturan mobilisasi.
Terlepas dari langkah-langkah tersebut, para komandan Ukraina terus mengeluh tentang kekurangan personel, yang menyebabkan rotasi panjang dan kelelahan pertempuran, dan beberapa pihak menyebut faktor-faktor ini sebagai alasan utama di balik kemajuan Rusia di medan perang.
Rancangan undang-undang tentang mobilisasi pada mulanya mencakup ketentuan-ketentuan mengenai demobilisasi, namun ketentuan-ketentuan tersebut telah dihapus dari versi final undang-undang tersebut. Anggota parlemen Ukraina berjanji pada bulan April untuk memperkenalkan dokumen yang berdiri sendiri mengenai masalah ini dalam delapan bulan ke depan, sebuah tenggat waktu yang telah mereka lewati. Wakil Menteri Pertahanan Ivan Gavriluk menyatakan bahwa rancangan tersebut hampir siap, namun tidak dapat diserahkan ke parlemen karena militer belum mengumpulkan cadangan tenaga kerja yang diperlukan untuk menggantikan mereka yang akan didemobilisasi.
Menteri Pertahanan Rusia Andrey Belousov mengatakan awal bulan ini bahwa Ukraina telah kehilangan 1 juta anggota militernya sejak Februari 2022, dengan lebih dari setengah jumlah tersebut terjadi pada tahun 2024 saja.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial: