Presiden terpilih Donald Trump, dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengatakan jika Moskow dan Kyiv menyetujui gencatan senjata, maka rezim ini harus dikendalikan oleh pasukan Eropa. Tentang ini laporan The Wall Street Journal, mengutip sumber.
Menurut publikasi tersebut, Trump mengatakan kepada Zelensky dan Macron bahwa dia tidak mendukung masuknya Ukraina ke dalam NATO, namun ingin melihat Ukraina kuat dan bersenjata lengkap.
Trump percaya bahwa Eropa harus memainkan peran utama dalam melindungi dan mendukung Ukraina. Dia mengatakan dia ingin pasukan Eropa menegakkan gencatan senjata. Pasukan Amerika tidak akan terlibat dalam hal ini, kata Presiden terpilih AS.
Dia juga meminta negara-negara Eropa untuk memaksa Tiongkok menekan Rusia agar menghentikan pertempuran.
Pertemuan antara Trump, Zelensky dan Macron berlangsung pada 7 Desember di Paris. Setelah itu, Trump menyerukan negosiasi untuk mulai mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Kremlin menjawab bahwa Rusia “terbuka untuk negosiasi,” namun untuk hal ini, Vladimir Zelensky harus mencabut larangan kontak apa pun dengan kepemimpinan Rusia di Ukraina. Zelensky, sebaliknya, mengatakan bahwa “Putin tidak ingin perang ini berakhir.”
Menurut Reuters, Macron, Zelensky dan Trump berbicara tanpa penasihat selama 35 menit. Mereka tidak membahas rincian spesifik mengenai penyelesaian damai perang Rusia-Ukraina, namun Trump menegaskan kembali dukungannya untuk gencatan senjata dan negosiasi segera. “Dalam pertemuan tersebut ada beberapa poin penting yang disinggung, misalnya dikatakan bahwa perdamaian membutuhkan jaminan, karena gencatan senjata saja tidak cukup, Putin bisa saja melanggarnya lagi, seperti yang telah dilakukannya sebelumnya, tanpa jaminan yang memadai,” kata a sumber di kantor badan tersebut Presiden Ukraina.