Tim Rusia memainkan pertandingan persahabatan lainnya, di mana mereka mengalahkan tim Brunei – 11:0. Laga di Krasnodar sendiri tentu saja akan terlupakan, namun hasilnya akan tetap ada, karena Rusia memecahkan rekor performanya di dalamnya.
Selama tim nasional Rusia diskors dari kompetisi internasional dan dalam kondisi ketidakmungkinan mengadakan pertandingan persahabatan dengan tim yang kurang lebih kuat, orang sudah terbiasa dengan kenyataan bahwa dari waktu ke waktu bertemu dengan tim yang agak eksotik. lawan. Namun Brunei, dalam hal sepak bola eksotik, mungkin mengungguli semua orang dan, terlebih lagi, secara obyektif menjadi mitra tanding terlemah, terbukti dengan hanya menempati posisi ke-184 di peringkat FIFA. Kuba, yang dikalahkan Rusia 8-0 setahun lalu, masih berada di posisi 166.
Tim Brunei yang mewakili Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) bahkan tidak mendapat peringkat di tingkat regional.
Mereka belum pernah mengikuti putaran final Piala Asia. Menurut portal Transfermarkt, seluruh perpanjangan pendaftaran tim nasional Brunei bernilai lebih dari €1 juta. Artinya, tidak ada satu pun bek yang berharga, Valentin Paltsev, yang nilai transfernya saat ini adalah €1,2 juta. Apalagi tim Brunei rupanya belum bisa menghadirkan komposisi maksimal. Dan meski informasi mengenai jumlah pemain yang absen bervariasi, terlihat jelas bahwa kiper utama mereka harus menolak perjalanan ke Rusia karena pernikahannya.
Kendati demikian, intrik pada laga melawan Brunei adalah tim Rusia berpeluang meraih kemenangan terbesar dalam sejarahnya.
Untuk itu, perlu memecahkan rekor yang dibuat pada pertandingan kualifikasi Kejuaraan Eropa 2020, ketika Rusia mengalahkan San Marino 9:0. Namun, mengingat dalam empat hari tim akan menjalani pertandingan sparring yang jauh lebih serius dengan Suriah, pelatih kepala Valery Karpin memutuskan untuk bermain dengan tim Brunei di tim kedua.
Namun tuan rumah langsung mengajukan penawaran untuk rekor tersebut. Hampir serangan pertama mereka menyebabkan kepanikan di area penalti tim tamu, dan Ivan Oblyakov memasukkan bola ke gawang setelah Nikita Krivtsov, seperti pesolek, ingin mencetak gol dengan tumitnya. Segera, umpan silang Danil Krugovoy ke Fedor Chalov menyebabkan gol bunuh diri oleh bek Nurikhwan Othman, dan pada menit kesepuluh Rusia sudah memimpin 3:0, ketika bek tengah Evgeniy Morozov mengumpulkan bola pantul dari tendangan sudut dan menyerang. Dan wasitlah yang sedikit mengasihani Brunei, mencatat offside yang sangat meragukan dan membatalkan gol kedua Oblyakov.
Konveyor mencetak gol ini kemudian terhenti meski api masih berkobar di area penalti tim tamu. Pada menit ke-28, Oblyakov mencetak dua gol, menyaksikan bola rebound membentur mistar gawang. Sebagai balasannya, tim Brunei hanya berusaha menambah ketangguhan dalam pertarungan dan benar-benar beberapa kali melakukan tembakan di bagian kaki, namun kiper Ilya Lantratov sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Jelang turun minum, tim spesialis Brasil Vinicius Eutropiu tak hanya tak melepaskan satu tembakan pun, bahkan tak mendekati gawang lawan. Namun, kiper Brunei Jeffrey Syafik tidak kebobolan lagi di sisa waktu babak pertama, sehingga Rusia gagal memenuhi standar yang disyaratkan untuk mencetak rekor.
Sebelum babak kedua, Karpin menggantikan Lantratov dengan Stanislav Agkatsev, sehingga kiper Krasnodar itu bisa bermain di kandang sendiri, atau lebih tepatnya, hanya berdiri saja. Namun Lechi Sadulayev, yang menggantikan Oblyakov, tidak melewatkan kesempatan untuk membuka akun pribadinya di pertandingan tim nasional dan menyundul servis Krugovoi. Kemudian Sadulayev yang sama memberikan assist kepada Krivtsov, yang juga berbicara di depan tribun rumahnya. Setelah Tamerlan Musaev, yang masuk menggantikan Chalov, yang tidak pernah menonjol, mencetak gol di bawah mistar, Rusia memimpin 7:0, dan ketika Andrei Mostovoy mengikuti teladannya, hanya sepelemparan batu sebelum rekor skor jatuh. Pada menit ke-73, pemain Krasnodar lainnya Alexander Chernikov mencetak gol kesembilan. Di saat yang sama, pemain Brunei yang sedang menguasai bola mencoba mencetak gol langsung dari tengah lapangan dan mengenai sasaran, namun Agkatsev tidak tidur dan menangkis tembakan berbahaya Hakeme Said. Nah, pada akhirnya tim Rusia meraih kemenangan terbesar sepanjang sejarahnya. Secara formal, rekor tersebut dibuat oleh Alexei Batrakov, dan Arsen Adamov meningkatkannya menjadi 11:0.