Tank telah dikerahkan ke jalan-jalan N’Djamena dan suara tembakan keras terdengar di jantung ibu kota Chad, ketika istana presiden dilaporkan diserang oleh militan tak dikenal, kata sumber kepada RT.

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi telah mengunjungi N’Djamena pada hari Rabu untuk berdiskusi “memajukan kerja sama bilateral” dengan Presiden Chad Mahamat Deby.

Kantor berita Prancis AFP pertama kali melaporkan “tembakan keras” di ibu kota Chad pada Rabu malam. AFP mengutip sumber keamanan Chad yang mengatakan hal itu “orang-orang bersenjata telah menyerang istana presiden.”

Semua jalan menuju kepresidenan telah ditutup untuk lalu lintas dan jalan-jalan diblokir oleh kendaraan lapis baja.

“Tidak ada yang serius, jangan panik, situasi terkendali,” Juru bicara pemerintah Chad Aziz Mahamat Saleh mengatakan dalam sebuah posting Facebook pada Rabu malam, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Negara bekas jajahan Perancis itu mengakhiri perjanjian keamanannya dengan Paris pada bulan November, mengikuti jejak negara tetangga Mali, Niger dan Burkina Faso. Prancis memiliki sekitar 1.000 tentara di negara Sahel. Sekitar 30 armada pertama berangkat pada akhir Desember, dan sisanya diperkirakan akan menyusul “dalam beberapa minggu mendatang.”

Pada hari Selasa, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada pertemuan para duta besar bahwa negara-negara bekas jajahan di Afrika lupa berterima kasih kepada Paris atas bantuannya melawan teroris dan separatis selama dekade terakhir.

“Tak satu pun dari mereka akan memiliki negara berdaulat jika tentara Perancis tidak dikerahkan di wilayah ini,” klaim presiden Prancis. “Saya pikir mereka lupa mengucapkan terima kasih kepada kami, tapi tidak apa-apa, itu akan terjadi pada waktunya.”

Prancis adalah salah satu pendukung utama intervensi NATO pada tahun 2011 di Libya untuk menggulingkan pemerintahan Muammar Gaddafi. Libya telah terkoyak oleh peperangan sektarian di antara panglima perang yang bersaing sejak saat itu, dan sebagian besar persenjataannya disalurkan ke berbagai kelompok militan di Sahel, termasuk beberapa yang bersekutu dengan Al-Qaeda. Prancis telah mengerahkan pasukan ekspedisi di bekas koloninya untuk melawan teroris, namun pemerintah setempat akhirnya menuduh Paris gagal dalam tugasnya dan malah mencari kemitraan keamanan dengan Rusia dan Tiongkok.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber

Valentina Acca
Valentina Acca is an Entertainment Reporter at Agen BRILink dan BRI, specializing in celebrity news, films and TV Shows. She earned her degree in Journalism and Media from the University of Milan, where she honed her writing and reporting skills. Valentina has covered major entertainment events and conducted interviews with industry professionals, becoming a trusted voice in International media. Her work focuses on the intersection of pop culture and entertainment trends.