Ryanair telah mengumumkan telah mulai mengambil tindakan hukum untuk memulihkan kerugian terhadap penumpang yang mengganggu.
Maskapai tersebut menggambarkan kebijakan tersebut sebagai “tindakan keras terhadap pelanggaran besar”.
Dikatakan bahwa pihaknya telah mengajukan proses hukum terhadap seorang penumpang di Irlandia untuk meminta ganti rugi sebesar 15.000 euro (£12.500) terkait dengan penerbangan dari Dublin ke Lanzarote pada bulan April tahun lalu.
Ryanair berpendapat bahwa perilaku penumpang tersebut memaksa penerbangan untuk dialihkan ke Porto, yang kemudian ditunda semalaman dan menyebabkan 160 penumpang “menghadapi gangguan yang tidak perlu serta kehilangan satu hari penuh liburan mereka”.
Maskapai tersebut menggambarkan perilaku penumpang tersebut sebagai “tidak dapat dimaafkan” dan “sama sekali tidak dapat diterima”.
Dikatakan angka 15.000 euro berasal dari biaya akomodasi semalam, biaya penumpang dan biaya pendaratan.
Ryanair mengatakan ini adalah pertama kalinya pihaknya mengajukan kasus perdata terhadap penumpang yang mengganggu di Irlandia.
Maskapai ini menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kebijakan toleransi yang ketat terhadap pelanggaran yang dilakukan penumpang, dan menambahkan bahwa pihaknya “akan terus mengambil tindakan tegas untuk memerangi perilaku penumpang yang nakal di pesawat”.
Pada bulan Agustus tahun lalu, CEO Ryanair Michael O’Leary mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa batasan dua minuman beralkohol per penumpang harus diberlakukan di bar bandara untuk mengatasi gangguan dalam penerbangan.
Maskapai Jet2.com mengatakan pihaknya sudah mengambil tindakan perdata terhadap penumpang yang mengganggu.
Pada bulan Februari 2017, maskapai penerbangan tersebut mengatakan keputusan pengadilan memenangkannya setelah seorang penumpang yang agresif dan mabuk menyebabkan penerbangan dari Glasgow ke Ibiza dialihkan ke Toulouse.
Dapat dipahami bahwa kebijakan easyJet adalah mendorong penuntutan pidana dan melarang penumpang yang mengganggu penerbangan di masa depan, dibandingkan melakukan proses perdata.
Maskapai penerbangan wajib memberikan perhatian kepada penumpang selama penundaan penerbangan, yang dapat mencakup makanan, minuman, dan akomodasi semalam.