Polisi di republik Sakha (Yakutia) menahan staf di sebuah klub malam setelah para pejabat menuduh tempat tersebut mengadakan pertunjukan yang menampilkan penghibur transgender dari Thailand, media lokal dilaporkan Kamis.
Penggerebekan tersebut, yang dilakukan di klub Nomor Satu di Yakutsk, dipicu oleh keluhan dari Komisi Administratif Yakutsk, yang menuduh klub tersebut “secara terbuka mempromosikan hubungan non-tradisional dan transisi gender” melalui pertunjukan yang mengundang pria dan wanita transgender dari Thailand.
Foto dan video yang dipublikasikan sebelumnya di Telegram konon memperlihatkan penampilan erotis di Nomor Satu.
Felix Antonov, kepala Komisi Administratif Yakutsk, mengatakan kepada SakhaDay.ru bahwa penggerebekan tersebut tidak mengungkap tersangka pelaku transgender. Namun, polisi menahan manajer klub, bartender, dan pelayan, meskipun mereka masih harus menghadapi tuntutan.
Pejabat penegak hukum mengatakan mereka melakukan penyelidikan terhadap pertunjukan tersebut, dan menambahkan bahwa mereka sedang mencari orang-orang yang diduga sebagai penghibur dari Thailand.
Mahkamah Agung Rusia melarang apa yang disebut “gerakan LGBT internasional” sebagai “ekstremis” pada tahun 2023, yang secara efektif mengkriminalisasi segala bentuk pertunjukan LGBTQ+ atau advokasi hak asasi manusia di negara tersebut.