Pihak berwenang Rusia tidak akan melengkapi lapangan terbang sipil dengan sarana teknis untuk mendeteksi dan melawan drone, menulis Vedomosti dengan mengacu pada sumber.
Direncanakan untuk melengkapi lapangan terbang kategori I dengan sistem seperti itu. Ini, khususnya, termasuk bandara Moskow, St. Petersburg, Novosibirsk, Sochi, Krasnoyarsk, Kazan, Ufa, Yakutsk, Tyumen, Kaliningrad, dan kota-kota lain.
Diasumsikan pada tahun 2028, 31 bandara Rusia akan dilengkapi dengan sistem perlindungan anti-drone. Secara total, negara akan mengalokasikan lebih dari 11 miliar rubel untuk ini. Pada saat yang sama, seperti dicatat Vedomosti, pada tahun 2025 direncanakan untuk melindungi satu bandara dari drone seharga 966 juta rubel, pada tahun 2026 – 10 bandara seharga 9,7 miliar rubel. Pendanaan untuk 20 bandara lainnya dalam kategori ini tidak disebutkan dalam proyek “Pengembangan infrastruktur, menjamin keamanan dan pembentukan sistem khusus untuk sertifikasi sistem pesawat tak berawak.”
Vedomosti mengingatkan bahwa saat ini hanya lembaga penegak hukum, keamanan departemen, dan petugas keamanan transportasi yang memiliki wewenang untuk menggunakan peperangan elektronik.
Menurut Oleg Panteleev, direktur eksekutif agen Aviaport, beberapa operator bandara Rusia membeli sistem perangkat lunak dan perangkat keras dengan biaya sendiri untuk mendeteksi dan mengidentifikasi drone. Pada saat yang sama, pertanyaan tentang bagaimana cara menangkal drone yang terdeteksi masih terbuka, tambah teman bicara surat kabar tersebut.