Seorang petinju wanita dari Republik Chechnya di Kaukasus Utara Rusia diserang di Swiss pekan lalu, menurut media independen dilaporkan Senin, mengutip video berbahasa Chechnya yang diposting oleh atlet tersebut.
Aminat Elbukaeva, 28, yang berlatih di klub Boxen zur Bildung di Bern, mengatakan dia dipukul dari belakang saat berjalan pulang dari sesi latihan, dan langsung kehilangan kesadaran. Dia kemudian berulang kali dipukul di wajahnya, menderita luka yang dalam di dahi dan pipinya.
Ini menandai serangan kedua yang dilaporkan terhadap Elbukaeva dalam enam bulan terakhir.
Pada bulan Juni, petinju itu mengalami gegar otak dan beberapa patah tulang rusuk setelah lima pria Chechnya terserang dia di jalan. Elbukaeva mengaitkan serangan sebelumnya dengan aktivitas profesionalnya, dan menunjukkan bahwa para penyerang tidak menyetujui seorang perempuan dari wilayah mayoritas Muslim berpartisipasi dalam olahraga yang mereka anggap maskulin.
Polisi Swiss dilaporkan menangkap para pelaku serangan bulan Juni ketika mereka berusaha meninggalkan negara itu. Namun, beberapa blogger Chechnya menuduh bahwa penghasut penyerangan tersebut masih berada di Chechnya dan terkait dengan insiden pelecehan online dan kampanye kotor lainnya yang menargetkan perempuan Chechnya.
“Mereka menyerang saya hanya karena saya seorang petinju, karena saya berolahraga,” Elbukaeva menulis di Instagram setelah serangan bulan Juni. “Ini tidak ada hubungannya dengan tradisi Islam (asli) atau Chechnya atau laki-laki Chechnya (asli) karena ketiganya melarang mengangkat tangan terhadap perempuan.”
“Ya, saya memang bertinju, tapi itu tidak berarti siapa pun bisa mendatangi saya dan mulai bertarung. Olahraga ini saya lakukan atas izin ayah dan kerabat saya,” imbuhnya.