OTTAWA –

Mahkamah Agung Kanada tidak akan mendengarkan banding dari mantan pengusaha fesyen Peter Nygard.

Pengadilan tinggi telah menolak permohonan izin banding sehubungan dengan ekstradisi Nygard ke Amerika Serikat, di mana ia menghadapi tuduhan perdagangan seks dan pemerasan.

Nygard menginginkan peninjauan kembali atas perintah ekstradisinya, namun Pengadilan Banding Manitoba menolak permintaan tersebut pada bulan Mei, dan pengacara Nygard berharap untuk membawa masalah tersebut ke Mahkamah Agung.

Sebagaimana praktik standarnya, pengadilan tinggi tidak memberikan alasan atas keputusannya untuk tidak mengadili kasus tersebut.

Pihak berwenang AS meminta ekstradisi Nygard dari Kanada berdasarkan sembilan dakwaan yang diajukan di New York, menuduh dia terlibat dalam aktivitas ilegal dengan tujuan melakukan pelecehan seksual dan perdagangan perempuan dan anak perempuan di bawah umur.

Nygard, pendiri perusahaan fesyen wanita berusia 83 tahun yang kini sudah tidak beroperasi lagi, dinyatakan bersalah tahun lalu atas empat tuduhan penyerangan seksual di Toronto untuk pelanggaran sejak tahun 1980an hingga pertengahan 2000an.

Dia dijatuhi hukuman 11 tahun penjara, dikurangi sekitar empat tahun masa tahanan.

Nygard juga menghadapi satu dakwaan penyerangan seksual dan satu dakwaan pengurungan paksa di Quebec, serta dakwaan terkait seks di Winnipeg.

Tak satu pun dakwaan terhadap Nygard di yurisdiksi tersebut, atau di AS, telah diuji di pengadilan. Dia telah membantah semua tuduhan terhadapnya, dan mengajukan banding atas hukuman dan hukumannya di Ontario.


Laporan The Canadian Press ini pertama kali diterbitkan pada 28 November 2024

Sumber

Valentina Acca
Valentina Acca is an Entertainment Reporter at Agen BRILink dan BRI, specializing in celebrity news, films and TV Shows. She earned her degree in Journalism and Media from the University of Milan, where she honed her writing and reporting skills. Valentina has covered major entertainment events and conducted interviews with industry professionals, becoming a trusted voice in International media. Her work focuses on the intersection of pop culture and entertainment trends.