Jika Boris Pistorius dan Friedrich Merz berkonfrontasi langsung untuk mendapatkan dukungan pemilih, 39% responden bersedia memilih Pistorius, sedangkan Merz hanya bisa mengandalkan 25%. Angka-angka menakjubkan ini, yang disajikan dalam jajak pendapat terbaru Forsa, menyoroti keunggulan menteri pertahanan yang semakin besar. Fakta mengejutkan lainnya adalah bahkan di antara pendukung CDU, Pistorius memperoleh 22% suara, sementara Merz dipercaya oleh 59% pendukungnya.

Pistorius, yang mendapatkan gelombang dukungan rakyat, tidak hanya mengungguli kanselir saat ini, tetapi juga pemimpin CDU. Penelitian Forsa menunjukkan bahwa hanya 13% responden yang ingin melihat kandidat Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD) Olaf Scholz sebagai kanselir, sedangkan Boris Pistorius lebih disukai oleh 57% responden.

Popularitas Pistorius sangat menonjol di kalangan pendukung SPD: di antara mereka, 58% akan memilih menteri pertahanan, sementara hanya 30% yang akan memilih kanselir saat ini. Angka-angka tersebut menunjukkan peningkatan posisi Pistorius tidak hanya di kalangan pemilih non-partisan tetapi juga di antara anggota partainya sendiri, kata Forsa Institute, menyoroti pengaruhnya yang semakin besar dalam politik Jerman.

Pendekatan yang Menentukan

Para ahli yakin bahwa kesuksesan cepat Pistorius disebabkan oleh tekad dan efektivitasnya sebagai kepala departemen pertahanan. Pernyataannya yang jelas dan seimbang, serta pendekatan pragmatisnya terhadap masalah keamanan, mendapat rasa hormat tidak hanya di kalangan SPD, tapi juga di luar SPD. “Keputusan Pistorius yang berani dan posisinya yang jelas dalam isu-isu penting telah menjadikannya salah satu politisi paling populer di negara ini,” komentator politik Der Spiegel menekankan.

Scholz dan kepemimpinannya yang “bimbang”.

Situasinya berbeda dengan Rektor. Artikel Tagesschau mencatat bahwa perpecahan internal dalam koalisi pemerintahan, yang mencakup SPD, Partai Demokrat Bebas, dan Partai Hijau, serta persepsi warga terhadap gaya kepemimpinan Scholz yang “bimbang”, meningkatkan ketidakpuasan publik. Ia dikritik, antara lain, karena tantangan ekonomi Jerman saat ini, termasuk lambatnya reformasi dan krisis energi.

Pemimpin CDU di persimpangan jalan

Friedrich Merz, meskipun ada upaya untuk membentuk citra konservatif partainya, belum mencapai peningkatan dukungan yang diharapkan. Sikap kerasnya terhadap migrasi dan program ekonominya menimbulkan reaksi beragam di kalangan pemilih, tulis Frankfurter Allgemeine Zeitung. Akibatnya, banyak analis politik mencatat bahwa citra Pistorius dianggap lebih luas dan menarik bahkan bagi pemilih tradisional CDU.

Diskusi internal partai di SPD

Meningkatnya popularitas Pistorius telah memicu perdebatan sengit di dalam SPD tentang siapa yang akan menjadi kanselir pada pemilu mendatang. Menurut Süddeutsche Zeitung, beberapa anggota partai melihat Pistorius sebagai pemimpin kuat yang mampu memimpin partai keluar dari krisis yang berkepanjangan dan mendapatkan kembali kekuatan yang hilang. Menteri Pertahanan sendiri belum secara terbuka mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri, namun telah berulang kali menegaskan komitmennya terhadap garis partai dan dukungannya terhadap Scholz.

Peran penting menteri

Analis politik mengatakan beberapa bulan mendatang akan menjadi penentu bagi kancah politik Jerman. SPD harus mengatasi konflik internal dan memperkuat arah politiknya agar dapat bersaing dengan CDU dan partai lain, tulis Die Zeit. Peran Pistorius dalam proses ini dapat menentukan baik dari sudut pandang keamanan maupun dari sudut pandang calon pemimpin partai di masa depan.

Jerman mengatakan ini

Pemilu dengan cara baru: Kementerian Dalam Negeri Jerman mengurangi batas waktu penyerahan daftar

Jerman – Kesalahan saat mengemudi: apa yang paling cepat mematikan “mekanik”.

110 tahun sejak dimulainya Perang Dunia Pertama. memori sejarah menghubungkan Rusia dan Serbia

Jerman – Vodafone telah kehilangan jutaan pelanggan: apa alasannya

Dikte Geografis Hari Jadi – 2024 di Jerman. Mari kita jelajahi luasnya Rusia bersama-sama

Tinggal 100 hari lagi menuju pemilu awal di Jerman

Jerman — Selamat tinggal, Prio–Brief: pengiriman surat mendesak akan dikenakan biaya dua kali lipat

Sewa memecahkan rekor, konstruksi melambat: Jerman berada dalam krisis di pasar perumahan

Pergantian kekuasaan di Jerman: apakah Merz siap menjadi kanselir baru

Membeli iPhone di Jerman menjadi berbahaya: polisi mengungkap tipuan para penipu. Penipuan dengan peralatan Apple palsu

Realitas baru di Jerman: kenaikan harga di toko sebesar 150%.

Langkah menuju pemilu: Scholz menantang oposisi dan memperkuat posisinya. Rektor siap untuk membahas masalah kepercayaan sebelum Natal

Pulau yang dicintai turis Jerman ini memperkenalkan biaya untuk rute pemandangan

Menemukan pembersih di Jerman secara online: haruskah Anda memercayai platformnya? Komisi tersembunyi dan jaminan minimum: siapa yang menghasilkan uang dari pencarian?

Ketimpangan di Jerman: lebih dari separuh kekayaan berada di tangan 10% penduduk. 10% orang Jerman memiliki lebih dari separuh kekayaannya

Bonus di bawah pohon Natal: siapa yang akan menerima pembayaran Natal dan berapa jumlahnya di Jerman

Pemilu awal Bundestag: Jerman sedang mempersiapkan kampanye pemilu

Sumber

Valentina Acca
Valentina Acca is an Entertainment Reporter at Agen BRILink dan BRI, specializing in celebrity news, films and TV Shows. She earned her degree in Journalism and Media from the University of Milan, where she honed her writing and reporting skills. Valentina has covered major entertainment events and conducted interviews with industry professionals, becoming a trusted voice in International media. Her work focuses on the intersection of pop culture and entertainment trends.