“Masalah kami bukan pada Israel,” kata Maher Marwan, gubernur baru Damaskus NPR atas nama pemimpin baru Suriah Abu Mohammad al-Julani.

Menyusul pengambilalihan Suriah selama 11 hari, para pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang berafiliasi dengan Al-Qaeda berupaya mengkonsolidasikan legitimasi internasional mereka sebagai ‘Suriah baru’.

Dalam pertemuan dengan Hadeel Al-Salachi dari NPR, Marwan mengatakan bahwa “wajar” jika Israel mempunyai kekhawatiran terhadap pemerintahan baru Suriah dan sebagai akibat dari “ketakutan” ini, Israel “maju sedikit, melakukan sedikit pengeboman.”

Marwan menambahkan bahwa pemerintahan baru Suriah tidak “ingin ikut campur dalam hal apa pun yang akan mengancam keamanan Israel atau keamanan negara lain.”

Pemimpin de facto Suriah Ahmed al-Sharaa bertemu dengan kepala Badan Intelijen Nasional Irak (INIS) Hamid al-Shatri di Damaskus, Suriah, 26 Desember 2024 (kredit: Hayat Tahrir Al-Sham/Handout via REUTERS)

mediasi AS

Selangkah lebih maju dari pernyataan Julani sebelumnya, Marwan meminta Amerika Serikat untuk memfasilitasi hubungan yang lebih baik dengan Israel.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada NPR bahwa AS menyampaikan pesan HTS ke Israel.

“Kami menginginkan perdamaian, dan kami tidak ingin menjadi lawan Israel atau lawan siapa pun,” pungkas Marwan.





Sumber

Valentina Acca
Valentina Acca is an Entertainment Reporter at Agen BRILink dan BRI, specializing in celebrity news, films and TV Shows. She earned her degree in Journalism and Media from the University of Milan, where she honed her writing and reporting skills. Valentina has covered major entertainment events and conducted interviews with industry professionals, becoming a trusted voice in International media. Her work focuses on the intersection of pop culture and entertainment trends.