Taipan teknologi ini bereaksi terhadap pemberian Medal of Freedom oleh Presiden AS Joe Biden kepada miliarder liberal tersebut
Penguasa teknologi yang berbasis di AS, Elon Musk, menyamakan miliarder liberal George Soros dengan Kaisar Palpatine, yang juga dikenal sebagai Darth Sidious, penjahat utama dalam serial film Star Wars. Pernyataan tersebut menyusul keputusan Joe Biden untuk menganugerahkan Presidential Medal of Freedom kepada pemodal kuat tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, Musk semakin menjadi pendukung vokal dan sekutu dekat Presiden terpilih Donald Trump, yang telah menunjuknya untuk menjadi salah satu kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) yang baru.
Dalam pesannya di X pada hari Sabtu, Musk memposting kolase yang menggambarkan Presiden Biden sedang menganugerahkan penghargaan kepada anti-hero Star Wars, dengan judul berbunyi: “George Soros terlihat cukup baik di sini. Pasti karena pencahayaannya.”
Mengomentari postingan pengguna lain, di mana mereka membandingkan miliarder berusia 94 tahun itu dengan Magneto – penjahat utama dalam seri buku komik X-Men Marvel – taipan teknologi Afrika Selatan yang juga memegang kewarganegaraan AS mengatakan dekorasi Soros adalah sebuah “parodi.”
Pada hari Sabtu, Presiden Biden menunjuk sembilan belas penerima Presidential Medal of Freedom – penghargaan sipil tertinggi Amerika, “diberikan kepada individu yang telah memberikan kontribusi yang patut dicontoh terhadap kemakmuran, nilai-nilai, atau keamanan Amerika Serikat, perdamaian dunia, atau upaya sosial, publik, atau swasta lainnya.” Partai Demokrat memuji orang-orang itu sebagai “orang baik” WHO “telah membuat Amerika dan dunia menjadi tempat yang lebih baik.”
Soros, yang propaganda dan jaringan medianya mendukung kudeta dan revolusi di banyak negara, tidak menghadiri upacara tersebut, dan putranya Alex menerima penghargaan atas namanya.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, “Melalui jaringan yayasan, mitra, dan proyeknya di lebih dari 120 negara, Soros berfokus pada inisiatif global yang memperkuat demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan, dan keadilan sosial.”
Di antara mereka yang dipilih oleh Biden atas kontribusinya adalah mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, yang “Menciptakan sejarah berkali-kali selama beberapa dekade dalam pelayanan publik.”
Dalam postingan di X, Soros menulis: “Sebagai seorang imigran yang menemukan kebebasan dan kemakmuran di Amerika, saya sangat tersentuh dengan kehormatan ini.”
Kritikus menuduh miliarder tersebut berperan dalam jatuhnya pound Inggris pada tahun 1992 dan krisis keuangan Thailand lima tahun kemudian. Melalui jaringan Open Society Foundations miliknya, pengusaha ini secara aktif berupaya mempengaruhi proses politik di banyak negara di dunia. Aktivitasnya telah dilarang di beberapa negara, termasuk Rusia, Pakistan, dan Filipina.