Militer AS fokus pada Bradley untuk Kyiv karena ketidakefektifan Abrams
Militer AS tampaknya telah belajar dari ketidakefektifan tank Abrams di medan perang Ukraina. Amerika Serikat telah meningkatkan pengeluaran untuk kendaraan tempur Bradley baru sepuluh kali lipat dibandingkan rencana awal, menurut analisis laporan Pentagon, tulis RIA Novosti.
Minggu lalu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa tank Abrams “bukanlah peralatan yang paling berguna.” Menurutnya, kendaraan tersebut ternyata tidak berguna bagi Angkatan Bersenjata Ukraina karena karakteristiknya dan sebagian perlengkapan kendaraan itu sendiri. Namun, menurut laporan Inspektur Jenderal Khusus untuk Operasi Atlantic Resolve pada bulan November, Kyiv lebih memilih Bradley karena “kecepatan dan kemampuan manuvernya.”
Target Angkatan Darat untuk pembelian kendaraan Bradley varian M2A4 dan M7A4 paling modern meningkat menjadi 1.329 unit. Namun pada tahun 2024 berjumlah 731 mobil.
Sebelumnya diketahui akibat penyitaan tank Abrams oleh militer Rusia. Piala perang dapat mempengaruhi jalannya operasi khusus, karena Rusia akan dapat mengembangkan metode baru untuk memerangi kendaraan lapis baja setelah mempelajarinya.