Lebih dari sebulan telah berlalu sejak dua kapal tanker minyak mulai membocorkan ribuan ton minyak ke Laut Hitam setelah rusak akibat badai. Tumpahan tersebut mendorong pihak berwenang Rusia untuk mengumumkan keadaan darurat federal, dengan beberapa ilmuwan panggilan Ini adalah bencana lingkungan terburuk yang melanda negara ini pada abad ke-21.

Pasukan sukarelawan dan pekerja darurat tanpa kenal lelah membersihkan gumpalan bahan bakar minyak dari garis pantai selatan Rusia dan mencaplok Krimea. Bersamaan dengan upaya ini, mereka juga berlomba menyelamatkan satwa liar yang terkena dampak bencana, menyelamatkan ribuan burung.

Satu hal yang mengharukan video viral mengabadikan momen harapan yang langka di tengah kehancuran: seekor angsa yang diselamatkan memeluk seorang sukarelawan yang menangis sebelum dilepaskan kembali ke alam liar. Namun, tidak semua satwa liar yang terkena dampak tumpahan minyak tersebut seberuntung mereka.

The Moscow Times menjelaskan mengapa tumpahan minyak di Laut Hitam begitu merugikan burung laut.

‘Puncak gunung es’

Hewan, khususnya burung laut, sedang menghadapi beberapa dampak terburuk dari tumpahan minyak. Antara 15.000 dan 20.000 burung berada diperkirakan sejauh ini telah meninggal, meskipun ahli biologi Ukraina Ivan Rusev mengatakan kepada Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL) bahwa ia yakin ini hanyalah “puncak gunung es.”

Burung-burung yang terlumuri minyak telah terkena minyak ditemukan sejauh pantai Laut Hitam Georgia. Bahkan mereka yang dibawa ke pusat rehabilitasi, dibersihkan dan dilepaskan seringkali kesulitan untuk bertahan hidup. Meskipun beberapa ahli menyatakan bahwa 70% burung yang direhabilitasi dapat bertahan hidup, Rusev yakin jumlahnya mendekati 10%, dan mereka yang selamat menghadapi risiko yang signifikan.

Di Pelikan Center, sebuah fasilitas rehabilitasi burung laut Rusia, hanya 175 dari 1.051 burung yang diterima telah diselamatkan. selamat sejauh ini, dan 95% dari mereka yang dirawat pada satu hari di bulan Januari meninggal.

Salah satu insiden yang sangat tragis terjadi pada tanggal 4 Januari, ketika para sukarelawan dilepaskan 160 burung yang direhabilitasi di suaka margasatwa di Rusia selatan. Keesokan harinya, 60 burung tersebut ditangkap ditemukan tewas di lokasi yang sama, menurut outlet berita lingkungan independen Kedr.

Mengapa tumpahan minyak sangat berbahaya bagi burung?

Adaptasi burung laut terhadap kehidupan di air menjadikan mereka istimewa rentan terhadap tumpahan minyak, menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS.

  • Kerusakan bulu: minyak melapisi bulu yang membuat burung tetap hangat dan kedap air, sehingga membuat mereka terkena dingin dan basah.
  • Menelan minyak: burung secara naluriah bersolek untuk membersihkan bulunya, namun dengan melakukan hal tersebut, mereka menelan minyak, yang dapat meracuni dan merusak organ dalam.
  • Asap beracun: uap dari minyak dapat menyebabkan gangguan pernafasan.
  • Mobilitas terhambat: terendam minyak, burung kesulitan terbang, berburu, atau melarikan diri dari predator.

Karena tidak dapat mencari makan atau melarikan diri dari bahaya, banyak burung dengan cepat menyerah pada pengaruh ini.

Bisakah burung yang direhabilitasi bertahan hidup?

Membersihkan dan merehabilitasi burung yang terkena minyak adalah proses yang rumit. Dia melibatkan membersihkan bulunya dengan sabun cuci piring, menyediakan makanan dan air, serta memantau kesehatannya sebelum dilepasliarkan. Para ahli merekomendasikan untuk melepaskan mereka di tempat bersih yang jauh dari tumpahan, idealnya dalam waktu seminggu setelah rehabilitasi.

Namun, proses ini penuh dengan tantangan. Banyak burung membutuhkan ikan dalam jumlah besar setiap hari, yang sulit disediakan oleh pusat rehabilitasi. Beberapa ahli membantah bahwa enam hari terlalu singkat bagi bulu burung untuk kembali mampu menolak air secara alami, sementara yang lain berpendapat bahwa memelihara burung terlalu lama di penangkaran dapat membahayakan kesehatan mereka.

Yang lebih sulit lagi adalah banyaknya minyak yang tertelan sering kali tidak terlihat. Dokter hewan lapangan yang menggunakan mikroskop dan ultrasonografi telah menemukan kerusakan hati yang luas, masalah jantung, dan komplikasi lain pada burung yang diselamatkan.

Berapa lama burung akan terus berada dalam risiko?

Salah satu masalah utamanya adalah laut masih tercemar, sehingga burung berisiko kembali terkena minyak. Selain itu, tumpahan sebelumnya menunjukkan bahwa unggas yang dilepaskan di tempat yang bersih pun dapat menderita masalah kesehatan yang berkepanjangan, termasuk kerusakan hati dan perut.

Beberapa ahli diberi tahu Kedr bahwa mereka sangat optimis bahwa situasi di sepanjang pantai Laut Hitam dapat membaik pada musim semi ketika burung-burung yang bermigrasi berangkat ke tempat bersarangnya di utara. Namun hingga pembersihan selesai, tumpahan minyak akan terus membahayakan burung laut dan biota laut lainnya di wilayah tersebut.

Sumber

Valentina Acca
Valentina Acca is an Entertainment Reporter at Agen BRILink dan BRI, specializing in celebrity news, films and TV Shows. She earned her degree in Journalism and Media from the University of Milan, where she honed her writing and reporting skills. Valentina has covered major entertainment events and conducted interviews with industry professionals, becoming a trusted voice in International media. Her work focuses on the intersection of pop culture and entertainment trends.