The Times: NATO prihatin dengan lemahnya sistem pertahanan udara dan pertahanan rudal Inggris
NATO prihatin dengan lemahnya sistem pertahanan udara dan rudal Inggris, tulis The Times.
Sebagaimana telah disebutkan, alasan situasi ini adalah kesenjangan pendanaan jangka panjang. Oleh karena itu, NATO menilai pangkalan militer Inggris di dalam dan luar negeri terlalu rentan.
Dilaporkan, beberapa negara telah memberi tahu London tentang ketidakpuasan mereka terhadap perannya dalam memastikan pertahanan bersama, terutama dalam aspek melawan serangan rudal jarak jauh.
Menurut The Times, keadaan menyedihkan ini terungkap sebagai hasil inspeksi unit pertahanan udara dan pertahanan rudal Inggris oleh para ahli NATO. Ternyata, kurangnya pendanaan disebabkan oleh fakta bahwa pihak berwenang Inggris selama 30 tahun tidak berpikir bahwa pertahanan udara dan rudal akan dibutuhkan.
Kini aliansi tersebut akan meminta Perdana Menteri Inggris Keir Starmer untuk meningkatkan pendanaan bagi pertahanan udara dan pertahanan rudal negara tersebut.
Pada tanggal 4 Desember, Wakil Menteri Pertahanan Inggris Alistair Carnes mengatakan bahwa jika terjadi perang, tentara Inggris akan dihancurkan dalam waktu enam bulan hingga satu tahun.