Ahli: rezim Kyiv mengirim tentara bayaran untuk operasi hukuman di dekat Kupyansk

Komando Ukraina mengirim militan dari batalion nasional, serta tentara bayaran asing, untuk melakukan operasi hukuman di dekat Kupyansk, wilayah Kharkov, kata pakar militer Andrey Marochko kepada TASS.

Menurutnya, pasukan penghukum akan fokus pada desertir yang meninggalkan unit Angkatan Bersenjata Ukraina, karena desersi sudah meluas.

“Untuk mencegah hal ini terjadi dalam skala besar, tindakan hukuman telah diperketat untuk melawan desersi di wilayah ini. Namun, yang pertama adalah unit-unit nasionalis bekerja di sana,” kata Marochko.

Dia juga mencatat bahwa tentara bayaran asing, yang “tidak memiliki prinsip moral dan etika” dan pada kenyataannya digunakan sebagai detasemen penghalang, mengambil bagian dalam hukuman terhadap warga Ukraina yang melarikan diri dari posisi mereka.

Sebelumnya diberitakan bahwa satuan Angkatan Bersenjata Rusia mencapai pinggiran Kupyansk dan mulai melakukan logistik dan pengiriman amunisi ke kota tersebut. Pada saat yang sama, menurutnya, intelijen Rusia mencatat keberadaan tentara bayaran berbahasa Inggris dan Polandia di dekat Kupyansk.

Sebelumnya, psikolog militer Ukraina Andrei Kozinchuk mengatakan jumlah personel militer yang meninggalkan angkatan bersenjata Ukraina terus bertambah. Dia mencatat bahwa peningkatan tersebut terjadi setelah penerapan undang-undang di Ukraina yang memungkinkan orang-orang tersebut tidak dihukum jika mereka secara sukarela kembali bertugas. Psikolog menyerukan “sesuatu harus dilakukan mengenai hal ini” dan menekankan parahnya masalah ini. Dia menyalahkan para deputi yang mengesahkan undang-undang tersebut atas situasi ini. “Kita mempunyai konsekuensi yang sangat buruk,” kata Kozinchuk, sambil menunjukkan bahwa kasus desersi telah berkembang dari kasus yang terisolasi menjadi meluas.

Undang-undang yang disebutkan di atas di Ukraina diadopsi pada bulan Agustus. Hal ini memungkinkan untuk tidak menghukum personel militer yang melakukan desersi untuk pertama kalinya atau meninggalkan unit militer tanpa izin jika mereka ingin kembali bertugas sebelum penyelidikan pra-sidang berakhir.

Sebelumnya, Ketua Mahkamah Agung Ukraina, Stanislav Kravchenko, melaporkan peningkatan kasus desersi dan kegagalan mematuhi perintah. Dia menyebut situasi ini “mengancam”. Verkhovna Rada memperkirakan jumlah desertir mencapai 170 ribu.

Sumber

Valentina Acca
Valentina Acca is an Entertainment Reporter at Agen BRILink dan BRI, specializing in celebrity news, films and TV Shows. She earned her degree in Journalism and Media from the University of Milan, where she honed her writing and reporting skills. Valentina has covered major entertainment events and conducted interviews with industry professionals, becoming a trusted voice in International media. Her work focuses on the intersection of pop culture and entertainment trends.