Presiden Prancis Emmanuel Macron, berbicara kepada duta besar Prancis di Paris, menuduh miliarder dan pemilik jaringan sosial X Elon Musk ikut campur dalam politik Eropa.
Macron tidak menyebut nama Musk, tapi sebagai catatan Politico, dari pidatonya terlihat jelas bahwa yang dia bicarakan adalah seorang pengusaha.
“Siapa yang bisa membayangkan 10 tahun lalu bahwa pemilik salah satu jejaring sosial terbesar di dunia akan mendukung internasional baru yang reaksioner dan secara langsung ikut campur dalam pemilu, termasuk di Jerman,” kata presiden Prancis.
Dalam pidatonya, Macron juga menyinggung topik perang di Ukraina. Menurutnya, Kyiv harus melakukan “negosiasi realistis mengenai masalah teritorial,” dan menyatakan bahwa “hanya Kiev yang dapat melakukan negosiasi tersebut.”
“AS harus membantu kami mengubah situasi dan membujuk Rusia untuk datang ke meja perundingan, sementara Eropa harus mengambil tanggung jawab utama untuk memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina,” mengarah Kata-kata Macron “Layanan RFI Rusia”.
Dia menekankan bahwa meskipun Presiden terpilih AS Donald Trump berjanji untuk menyelesaikan konflik secepat mungkin, “tidak akan ada solusi yang cepat dan mudah bagi Ukraina.” Macron juga mencatat bahwa negara-negara Eropa tidak boleh membiarkan Rusia memenangkan perang, karena hal ini akan membahayakan tatanan internasional dan keamanan Eropa sendiri.
Pada pertengahan Desember, Elon Musk menyatakan dukungannya terhadap partai populis sayap kanan Alternatif untuk Jerman menjelang pemilihan parlemen mendatang. “Hanya AfD yang bisa menyelamatkan Jerman,” tulisnya di jejaring sosial X. Musk belakangan ini sering bersuara mendukung populis sayap kanan baik di Amerika Serikat maupun di Eropa.
Pemilihan parlemen awal di Jerman akan berlangsung pada 23 Februari.