Dalam Indeks Paspor Henley yang diperbarui untuk tahun 2025, Jerman telah kehilangan posisi dominannya dan kini menempati peringkat ketiga, berbagi dengan Prancis, Italia, Spanyol, Finlandia, dan Korea Selatan. Dengan demikian, jumlah negara yang dapat dikunjungi oleh pemegang paspor Jerman tanpa visa telah berkurang menjadi 192 (dibandingkan 194 tahun lalu). Yang teratas adalah Singapura. 195 destinasi bebas visa terbuka untuk warga negara ini, dan Jepang berada di posisi kedua.

Menurut penelitian tersebut, selain perjanjian bilateral, stabilitas politik dan hubungan ekonomi memainkan peran penting dalam memperluas rezim bebas visa. Negara-negara yang baru-baru ini menerapkan kebijakan perdagangan luar negeri yang lebih aktif mampu meningkatkan kinerjanya dalam indeks.

Austria, Denmark dan Swedia, dengan 191 negara bebas visa, berbagi tempat keempat. Kejatuhan Amerika Serikat yang berulang kali patut dicatat: mulai sekarang, menurut Indeks Paspor Henley, warga negara ini hanya dapat dengan bebas mengunjungi 186 negara, yang menempatkan Amerika Serikat di peringkat kesembilan. Analis Amerika menjelaskan hal ini dengan memperketat aturan masuk di sejumlah negara.

Pertumbuhan paling mengesankan

Keberhasilan yang sangat signifikan dicatat oleh Uni Emirat Arab (UEA), yang mulai tahun 2015 memperluas daftar bebas visanya ke 72 negara sekaligus. Saat ini, penduduk UEA memiliki kesempatan untuk mengunjungi 185 negara bebas visa, yang menempatkan mereka di peringkat kesepuluh. Para ahli menekankan upaya diplomasi yang terfokus dan kebijakan ekonomi yang terdiversifikasi untuk keberhasilan pemulihan.

Situasi di peringkat terbawah

Di peringkat paling bawah masih ada Afghanistan (26), Suriah (27) dan Irak (31). Patut dicatat bahwa kesenjangan antara Singapura yang memimpin dan Afghanistan yang berada di peringkat terbawah telah mencapai nilai terbesarnya sepanjang sejarah pengamatan. Sebagaimana ditekankan oleh para ahli, konflik yang terus-menerus dan ketidakstabilan politik secara signifikan membatasi kemampuan warga negara untuk bergerak bebas di seluruh dunia.

Mengapa kebebasan bergerak sangat penting

Indeks Paspor Henley yang telah berdiri selama 20 tahun ini menganalisis mobilitas warga negara dari 227 negara setiap tahunnya. Dinamika perubahan yang khas tidak hanya mencerminkan potensi ekonomi suatu negara, namun juga berfungsi sebagai indikator yang dapat diandalkan mengenai stabilitas sosial dan politik negara tersebut. Dalam konteks meningkatnya ketegangan geopolitik, isu perjalanan bebas visa menjadi semakin penting, karena terkait erat dengan perdagangan, pariwisata, dan komunikasi global.

Jerman mengatakan ini:

Jerman memperingatkan: paket palsu dan tautan berbahaya. Dari bea masuk hingga situs palsu, mengapa kewaspadaan sangat penting

Krisis energi di Jerman: cara mengatasi kenaikan tarif. Pergantian pemasok: aturan untuk memilih tarif terbaik

Kegagalan lingkungan di Jerman: Burger King & Co melanggar peraturan. Tuntutan hukum terhadap raksasa layanan makanan

Perjalanan udara di Jerman: tujuh kali lebih mahal dibandingkan di Eropa. Bagaimana cara terbang lebih murah? Tip untuk penumpang

Ramalan yang mengejutkan: penuaan Jerman dan masalah perawatan. Tujuh juta orang membutuhkan perawatan: apakah negara ini siap?

Musk, Weidel dan pertunjukan yang absurd: hasil utama pertemuan tersebut. Energi nuklir, pajak, Hitler – mana yang benar dan mana yang tidak?

RSV dan influenza: pukulan ganda bagi Jerman pada musim dingin ini. Rawat inap dan kematian meningkat

Jerman dan kelompok sayap kanan: protes telah berubah menjadi sikap apatis. Protes tanpa hasil: AfD berada di jalur yang tepat untuk mendapatkan dukungan 21%.

Jerman mengurangi jumlah pengungsi: jumlah pengungsi turun sepertiganya. Kemanusiaan atau hukum yang lebih ketat?

Kopi pagi mengurangi risiko kematian sebesar 31%. Rahasia melindungi pembuluh darah

Lebih sedikit pajak, lebih banyak peluang: agenda pemilu CDU. Rencana Merz untuk mendapatkan kembali kepemimpinan

Jerman dan pemeriksaan kesehatan: angka yang mengkhawatirkan. 24% warga tidak mengetahui tentang pemeriksaan kesehatan berbayar

Sumber