Presiden Iran Massoud Pezeshkian menyerukan hubungan “lebih luas dan lebih dalam” dengan Qatar dalam pertemuan pada hari Rabu, media pemerintah Iran melaporkan.
Pertemuan antara presiden Iran dan perdana menteri serta menteri luar negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, sangatlah penting. Laporan menunjukkan bahwa para pemimpin Hamas baru-baru ini pindah dari Qatar ke Turki. Qatar, sekutu utama AS non-NATO, dan Turki, sekutu NATO, keduanya mendukung Hamas. Iran juga mendukung Hamas dan memelihara hubungan yang relatif hangat dengan Turki sambil mengupayakan hubungan yang lebih dekat dengan Qatar.
Hal ini penting karena Qatar telah memposisikan dirinya sebagai negara yang mampu menampung ekstremis dan teroris sekaligus menjaga hubungan dekat dengan negara-negara Barat. Misalnya, Doha menjadi tuan rumah bagi Taliban selama bertahun-tahun, sehingga membantu mereka kembali ke Kabul pada tahun 2021. Pada tahun 2012, Doha yang didukung AS juga menjadi tuan rumah bagi Hamas.
Qatar menyalurkan dana ke Hamas melalui Israel ke Gaza, sehingga memungkinkan Hamas memperoleh kekuatan pada tahun 2012. Alih-alih mengutuk serangan 7 Oktober, Doha malah menempatkan dirinya sebagai mediator dalam konflik tersebut. Namun, upaya mediasi gagal setelah Desember 2023, dan tidak ada lagi sandera yang dibebaskan oleh Hamas.
Kini, Qatar dan Iran sedang memajukan kemitraan mereka. “Dalam pertemuan hari Rabu dengan perdana menteri dan menteri luar negeri Qatar yang sedang berkunjung, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Pezeshkian mendesak implementasi cepat dari perjanjian yang dicapai selama perjalanannya ke Doha awal bulan lalu,” media pemerintah Iran, IRNA, melaporkan.
“Iran akan bertindak berdasarkan apa yang dikatakannya dan akan berkomitmen terhadap perjanjiannya,” kata presiden Iran. Ia juga mengundang Emir Qatar untuk mengunjungi Iran, kata IRNA.
Qatar tampaknya tertarik
Perdana Menteri Qatar menyatakan keinginan negaranya untuk memperluas hubungan dengan Iran, dengan menyatakan bahwa Emir sedang merencanakan kunjungan ke Teheran awal tahun depan. “Pemerintah Qatar berkomitmen terhadap perjanjian bilateral dengan Iran,” kata Al Thani, menurut IRNA.
Dengan kini para pemimpin Hamas berada di Turki, Doha mengindikasikan kepulangan mereka akan disambut dengan baik. Baik Turki dan Qatar tampaknya bersiap menyambut pemerintahan Trump yang akan datang. Kedua negara menikmati pengaruh pada masa pemerintahan Trump sebelumnya dan kini memperkuat posisi mereka di kawasan sebelum bulan Januari.
Apa manfaat pertemuan Iran dengan Qatar bagi kedua negara? Iran terus mengkritik negara-negara Eropa, PBB, dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) atas dugaan penganiayaan. Pengaruh Qatar di PBB, Uni Eropa, dan negara-negara Barat dapat menguntungkan Teheran dalam perselisihan di masa depan. Pada saat yang sama, Iran dapat mendukung Qatar dengan jaringan proksi regionalnya. Dukungan timbal balik mereka terhadap Hamas menggarisbawahi pentingnya kemitraan ini.