Kelompok bersenjata Palestina berkomitmen terhadap ketentuan perjanjian gencatan senjata dengan Israel, kata seorang pejabat senior

Kelompok bersenjata Palestina Hamas menolak klaim dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa mereka hanya menciptakan situasi di saat-saat terakhir “krisis” dalam menyelesaikan kesepakatan untuk membebaskan sandera yang ditahan di Gaza.

Pada hari Rabu, Presiden terpilih AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan untuk membebaskan sandera yang tersisa. Menurut beberapa media, perjanjian yang disetujui di Qatar melibatkan gencatan senjata selama 42 hari dan pertukaran tahanan, termasuk semua warga Israel yang ditawan dalam serangan Hamas ke negara tersebut pada 7 Oktober 2023.

“Hamas berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata, yang diumumkan oleh para mediator,” Izzat al-Risheq, anggota senior biro politik kelompok tersebut, mengatakan dalam sebuah postingan di Telegram pada hari Kamis.

DETAIL UNTUK DIIKUTI

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber

Valentina Acca
Valentina Acca is an Entertainment Reporter at Agen BRILink dan BRI, specializing in celebrity news, films and TV Shows. She earned her degree in Journalism and Media from the University of Milan, where she honed her writing and reporting skills. Valentina has covered major entertainment events and conducted interviews with industry professionals, becoming a trusted voice in International media. Her work focuses on the intersection of pop culture and entertainment trends.