Bergabunglah dengan Fox News untuk mengakses konten ini

Anda telah mencapai jumlah maksimum artikel. Masuk atau buat akun GRATIS untuk melanjutkan membaca.

Dengan memasukkan email Anda dan menekan lanjutkan, Anda menyetujui Ketentuan Penggunaan dan Kebijakan Privasi Fox News, yang mencakup Pemberitahuan Insentif Keuangan kami.

Silakan masukkan alamat email yang valid.

Gencatan senjata antara Hamas dan Israel diperkirakan akan mulai berlaku pada hari Minggu pukul 8:30 waktu setempat, menurut kementerian luar negeri Qatar.

Menteri Luar Negeri Qatar Majid al-Ansari mendesak masyarakat untuk berhati-hati ketika gencatan senjata mulai berlaku dan menunggu instruksi dari pejabat. Ini adalah gencatan senjata kedua yang dicapai selama perang.

Kabinet Israel menyetujui kesepakatan pada Sabtu pagi untuk gencatan senjata di Gaza yang akan mencakup pembebasan puluhan sandera dan menghentikan perang dengan Hamas yang dimulai setelah serangan kelompok teror tersebut terhadap Negara Yahudi pada 7 Oktober 2023.

Kesepakatan itu akan memungkinkan 33 sandera dibebaskan selama enam minggu ke depan, dengan imbalan ratusan warga Palestina yang dipenjarakan oleh Israel. Sandera yang tersisa akan dibebaskan pada tahap kedua dan akan dinegosiasikan pada tahap pertama.

APA YANG PERLU DIKETAHUI TENTANG PENYANDERAAN DAN PERJANJIAN Gencatan Senjata ANTARA ISRAEL DAN HAMAS AKAN DIMULAI MINGGU

Seorang gadis berhenti melihat mural tentara wanita Israel yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Jumat, 17 Januari 2025. Tulisan Ibrani: “lihat mata mereka.” (AP)

Hamas mengatakan mereka tidak akan melepaskan sandera yang tersisa tanpa gencatan senjata abadi dan penarikan penuh Israel.

Namun masih ada pertanyaan mengenai gencatan senjata tersebut, termasuk identitas 33 sandera yang akan dibebaskan pada fase enam minggu pertama dan siapa di antara mereka yang masih hidup.

Hamas setuju untuk membebaskan tiga sandera perempuan pada hari pertama perjanjian, empat pada hari ketujuh dan 26 sisanya pada lima minggu ke depan.

Kementerian Kehakiman Israel merilis daftar lebih dari 700 tahanan Palestina yang akan dibebaskan pada tahap pertama perjanjian tersebut. Kementerian Kehakiman mengatakan pembebasan tersebut tidak akan dimulai sebelum pukul 4 sore waktu setempat pada hari Minggu.

Wanita Muslim memajang poster saat mereka mengendarai sepeda motor

Wanita Muslim memajang poster sambil mengendarai sepeda motor saat unjuk rasa merayakan pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel, di Jakarta, Indonesia, Sabtu, 18 Januari 2025. (AP)

Ini adalah gencatan senjata kedua yang dicapai selama perang.

Pasukan Israel juga mengumumkan pada Sabtu pagi bahwa Angkatan Udaranya telah mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman, tepat sebelum gencatan senjata yang diharapkan.

Gaza diperkirakan akan menerima lonjakan bantuan kemanusiaan. Truk-truk yang membawa bantuan terlihat pada hari Jumat berbaris di sisi Mesir dari perbatasan Rafah yang menyeberang ke Gaza.

Gencatan Senjata ISRAEL-HAMAS, Kesepakatan Pembebasan Sandera Tercapai: ‘AS AKAN MENJADI BAGIAN DARI ITU’

Orang-orang berkumpul untuk merayakan gencatan senjata yang telah lama ditunggu-tunggu

Orang-orang berkumpul untuk merayakan gencatan senjata yang telah lama ditunggu-tunggu yang akan menghentikan pertempuran di Jalur Gaza, Kamis, 16 Januari 2025 di Paris. (AP)

KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS

Perang selama 15 bulan di Gaza dimulai ketika Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan sekitar 250 lainnya diculik, sehingga memicu pembalasan militer dari pasukan Israel. Hampir 100 sandera masih disandera di Gaza.

Lebih dari 46.000 warga Palestina telah terbunuh akibat serangan Israel, menurut pejabat kesehatan setempat di pemerintahan Hamas, yang tidak membedakan antara warga sipil dan teroris.

Associated Press berkontribusi pada laporan ini.

Sumber

Valentina Acca
Valentina Acca is an Entertainment Reporter at Agen BRILink dan BRI, specializing in celebrity news, films and TV Shows. She earned her degree in Journalism and Media from the University of Milan, where she honed her writing and reporting skills. Valentina has covered major entertainment events and conducted interviews with industry professionals, becoming a trusted voice in International media. Her work focuses on the intersection of pop culture and entertainment trends.