Otoritas penegak hukum Finlandia memberlakukan larangan perjalanan terhadap tujuh awak kapal tanker minyak Eagle S sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung atas pemutusan kabel listrik bawah laut di Teluk Finlandia bulan lalu, Biro Investigasi Nasional (NBI) negara Nordik tersebut dikatakan Selasa malam.
Kapal tanker tersebut, yang mengibarkan bendera Kepulauan Cook, saat ini berlabuh di dekat pelabuhan minyak Kilpilahti Porvoo, tempat investigasi TKP dan wawancara kru sedang dilakukan. Para awak kapal diduga terlibat dalam kerusakan kabel bawah laut Estlink 2 yang menghubungkan jaringan listrik Finlandia dengan Estonia.
“Larangan bepergian merupakan tindakan pemaksaan yang tidak seberat penangkapan atau penangkapan,” kata Kepala Detektif Inspektur Elina Katajamäki dari NBI. “Ini memastikan bahwa penyelidikan tidak terganggu dan para pihak dapat dihubungi selama proses tersebut.”
Pihak berwenang menduga jangkar kapal tanker tersebut merusak kabel. Pejabat Penjaga Perbatasan Finlandia sebelumnya mengkonfirmasi kapal tanker itu kehilangan jangkar, sehingga menimbulkan kecurigaan adanya sabotase.
Penyelidik juga melakukan penyelidikan bawah air di sekitar jalur penyeret yang diidentifikasi sebelumnya di dekat kabel yang putus. Operasi gabungan yang melibatkan Departemen Kepolisian Helsinki dan Penjaga Perbatasan diperkirakan akan berlanjut selama beberapa hari.
Eagle S, yang diyakini sebagai bagian dari armada bayangan Rusia yang mengangkut minyak yang diembargo, dilaporkan memuat bensin tanpa timbal di pelabuhan Rusia dan sedang dalam perjalanan ke Port Said, Mesir, ketika insiden itu terjadi. Presiden Finlandia Alexander Stubb telah menyerukan kewaspadaan terhadap risiko yang ditimbulkan oleh kapal-kapal tersebut.
Kerusakan pada Estlink 2 adalah yang terbaru dari serangkaian insiden maritim yang mempengaruhi infrastruktur penting di Laut Baltik, menyusul kerusakan kabel telekomunikasi Swedia pada bulan Oktober.