Ketua Dewan Pemerintah Daerah Egor di Negara Bagian Edo, Eghe Ogbemudia, dan wakil ketua, Frank Osawe, telah dimakzulkan atas dugaan pelanggaran berat.
Mereka dibebastugaskan oleh badan legislatif Dewan setelah adanya laporan yang disampaikan oleh panel penyelidikan yang beranggotakan tujuh orang.
Sebelum pemakzulan, enam anggota dewan legislatif telah memberhentikan pimpinan DPR yang dipimpin oleh Hon. Bosede Omokaro (Pemimpin), Hon. Iwinosa Enabulele (Pemimpin Mayoritas), dan Elliot Inneh Enni (Kepala Cambuk).
Usulan penangguhan itu diajukan oleh enam anggota legislatif, dan satu anggotanya tidak hadir.
Akibatnya, DPR memilih Hon. Kelvin Eguakun sebagai pemimpin baru.
Eguakun dan lima orang lainnya kemudian mengadakan sidang pleno, di mana ketua dan wakil Dewan dimakzulkan setelah pemungutan suara dengan suara bulat.
Mosi pemakzulan itu digerakkan oleh Wakil Ketua DPR.
Menyusul pemakzulan Ketua Dewan dan wakilnya, Pimpinan DPR yang baru, Kelvin Eguakun, dilantik sebagai ketua dewan oleh Panitera DPR.
Pergantian peristiwa di dewan pemerintah daerah Egor telah membuka babak baru dalam krisis yang mengguncang dewan yang didominasi Partai Demokratik Rakyat di negara bagian tersebut.
Kisah pemakzulan ini terjadi tepat satu minggu setelah Pengadilan Tinggi negara bagian Edo membatalkan penangguhan 18 ketua pemerintah daerah dan wakil-wakil mereka oleh Dewan Majelis.
Resolusi Majelis tersebut menyusul petisi Gubernur Monday Okpebholo yang menuduhnya melakukan pelanggaran berat dan pembangkangan.