Sekelompok pejabat AS berada di ibu kota Suriah untuk pertama kalinya dalam lebih dari 10 tahun, antara lain untuk mencari informasi tentang warga Amerika yang hilang di bawah rezim Assad.

Tim yang mengunjungi Damaskus terdiri dari Utusan Khusus AS untuk Urusan Penyanderaan Roger Carstens, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Timur Dekat (NEA) Barbara Leaf dan Penasihat Senior NEA Daniel Rubinstein, kata juru bicara Departemen Luar Negeri kepada Fox News Digital.

Rubinstein, yang sebelumnya menjabat sebagai Utusan Khusus AS untuk Suriah dan memiliki pengalaman puluhan tahun di bidang luar negeri, akan memimpin keterlibatan diplomatik tersebut, juru bicara tersebut menegaskan.

Misinya adalah untuk terlibat dengan rakyat Suriah dan partai-partai penting di negara tersebut. Dia juga berupaya berkoordinasi dengan sekutu untuk memajukan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam pertemuan antara para pemimpin dunia di kota Aqaba, Yordania awal bulan ini.

BIDEN MENGATAKAN AS TAHU ‘DENGAN PASTI’ BAHWA JURNALIS AMERIKA AUSTIN TICE DIKETAHUI OLEH SURIAH

Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Timur Dekat (NEA) Barbara Leaf (kiri), Utusan Khusus AS untuk Urusan Penyanderaan Roger Carstens (tengah) dan Penasihat Senior NEA Daniel Rubinstein (kanan) berada di Damaskus, Suriah, untuk pertemuan diplomatik, sebuah negara Juru bicara departemen mengatakan kepada Fox News Digital (Alex Wong/Getty Images; Mehmet Serkan afak/Anadolu melalui Getty Images; Gali Tibbon-Pool/Getty Images)

Ketiganya akan bertemu dengan masyarakat Suriah untuk mengungkap visi mereka bagi negara mereka setelah rezim Assad jatuh awal bulan ini di tengah perang saudara yang sedang berlangsung. Mereka juga akan bertanya bagaimana AS dapat membantu mendukung mereka di masa depan yang mereka inginkan.

“Mereka akan terlibat langsung dengan rakyat Suriah, termasuk anggota masyarakat sipil, aktivis, anggota komunitas berbeda, dan suara-suara Suriah lainnya,” kata juru bicara tersebut.

Ketiga pejabat tersebut juga akan bertemu dengan perwakilan dari Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), sebuah kelompok teroris yang ditunjuk AS, untuk “membahas prinsip-prinsip transisi” yang didukung oleh Amerika Serikat dan mitra regionalnya di Aqaba, Yordania, kata Departemen Luar Negeri.

Abu Mohamed al-Jolani memimpin kelompok teroris Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang ditetapkan AS dan mengambil alih Suriah setelah jatuhnya rezim Assad.

Abu Mohamed al-Jolani memimpin kelompok teroris Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang ditetapkan AS dan mengambil alih Suriah setelah jatuhnya rezim Assad. (OMAR HAJ KADOUR/AFP melalui Getty Images)

KELOMPOK ISLAM YANG MENJALANKAN SURIAH MEMILIKI REKOR YANG BERCAMPUR DALAM TATA KELOLA DI PROVINSI, MEMERINTAH DENGAN ‘IRON FIST’

Menteri Luar Negeri Antony Blinken sebelumnya mencatat bahwa para pemimpin dunia membahas “perlunya transisi politik inklusif yang dipimpin Suriah” selama Pertemuan Aqaba mengenai Suriah di Yordania pada 14 Desember.

“Amerika Serikat mendukung pemerintahan masa depan di Suriah yang dipilih oleh dan mewakili seluruh warga Suriah,” kata Blinken di X.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada 13 Desember di Turki untuk membahas pembentukan stabilitas yang lebih besar di Suriah di tengah persaingan faksi pemberontak.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada 13 Desember di Turki untuk membahas pembentukan stabilitas yang lebih besar di Suriah di tengah persaingan faksi pemberontak. (Gambar Getty)

KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS

Tujuan lain dari kunjungan ini adalah untuk mengetahui apa yang terjadi pada warga Amerika yang hilang di bawah rezim Assad, termasuk mantan marinir yang menjadi jurnalis lepas Austin Tice, yang diculik saat meliput di Suriah pada tahun 2012.

Carstens telah memimpin upaya untuk menemukan Tice dan baru-baru ini menyampaikan bahwa Rewards for Justice menawarkan hingga $10 juta untuk informasi tentang keberadaannya.

Austin Tice

Program Penghargaan untuk Keadilan Departemen Luar Negeri AS menawarkan $10 juta untuk informasi terkait Austin Tice. (Hadiah Departemen Luar Negeri untuk Keadilan)

“Mengingat kejadian baru-baru ini di Suriah, FBI memperbarui seruan kami untuk mendapatkan informasi yang dapat mengarah pada lokasi aman, pemulihan, dan kembalinya Austin Bennett Tice, yang ditahan di Damaskus pada Agustus 2012,” kata FBI dalam sebuah pernyataan.

Sumber

Valentina Acca
Valentina Acca is an Entertainment Reporter at Agen BRILink dan BRI, specializing in celebrity news, films and TV Shows. She earned her degree in Journalism and Media from the University of Milan, where she honed her writing and reporting skills. Valentina has covered major entertainment events and conducted interviews with industry professionals, becoming a trusted voice in International media. Her work focuses on the intersection of pop culture and entertainment trends.