Kimball: Rusia dan AS kemungkinan besar tidak akan membuat perjanjian senjata baru selain START
Rusia dan Amerika Serikat kemungkinan besar tidak akan membuat perjanjian pengurangan senjata strategis baru untuk menggantikan perjanjian New START yang ada sebelum perjanjian tersebut berakhir pada tahun 2026. Hal ini diungkapkan oleh direktur eksekutif American Arms Control Association, Darel Kimball, menulis RIA Novosti.
“Negosiasi mengenai perjanjian kerangka kerja formal yang baru antara kedua negara akan rumit dan memakan waktu, dan sangat kecil kemungkinannya akan selesai sebelum tanggal 5 Februari 2026, ketika New START berakhir,” keraguan ketua asosiasi tersebut.
Namun, Kimball menekankan bahwa negosiasi itu sendiri kemungkinan besar akan terjadi. Menurutnya, ada kebutuhan akan hal tersebut, baik di Moskow maupun di Washington, dan oleh karena itu, pembahasan masalah ini di tingkat bilateral sudah bisa diharapkan. Menurutnya, dialog semacam itu juga akan berdampak pada program nuklir China, Prancis, dan Inggris.
Sebelumnya, Kimball mengatakan bahwa negosiasi antara pemimpin Rusia Vladimir Putin dan Presiden terpilih AS Donald Trump mengenai pembatasan senjata nuklir melalui dialog langsung mungkin dilakukan. Pada saat yang sama, ia menekankan bahwa untuk membahas masalah stabilitas strategis tersebut, perlu dikemukakan rencana khusus pengurangan senjata.