Amichai Chikli, Menteri Urusan Diaspora dan Pemberantasan Antisemitisme telah mengungkapkan bahwa tuduhan pembersihan etnis di Gaza, yang dilontarkan oleh mantan menteri pertahanan Moshe “Bogie” Yaalon, menyebabkan kerusakan signifikan secara internasional, memicu reaksi luas dan diperkuat oleh media global.
Chikli, Menteri Urusan Diaspora dan Pemberantasan Antisemitisme, mengkritik pernyataan tersebut pada hari Minggu, dan menekankan dampaknya. “Pernyataan sembrono mantan menteri pertahanan telah menimbulkan kerugian yang signifikan,” tulis Chikli di X/Twitter. “Saya meminta kantor saya untuk memeriksa angka-angka tersebut; hasilnya mencengangkan.”
Menurut Chikli, komentar tersebut diberitakan secara luas oleh platform berita internasional terkemuka, termasuk Reuters, Waktu New Yorkdan CNN, menjangkau rata-rata pemirsa gabungan sebanyak 700 juta penayangan.
Chikli juga mencatat peningkatan tajam dalam diskusi di media sosial dan platform berita internasional yang menuduh Israel terlibat dalam pembersihan etnis di Gaza. “Lonjakan retorika ini langsung mengikuti wawancara di mana pernyataan tersebut dibuat,” ujarnya.
Tuduhan tersebut dilontarkan saat wawancara di TV Demokrat, saluran berita Israel berhaluan kiri, dua minggu lalu. Yaalon, 73, mantan menteri pertahanan, menuduh Israel menerapkan kebijakan pembersihan etnis di Gaza utara.
“Kita sedang diseret untuk melanjutkan perjalanan kita – penaklukan, pencaplokan, dan melakukan pembersihan etnis,” kata Yaalon selama wawancara.
Ketika pewawancara tampak terkejut dan meminta klarifikasi, dia menjawab, “Lihatlah Gaza bagian utara. Sebut saja transfer atau pembersihan etnis—apa pun yang Anda inginkan. Itulah arah yang kami tuju.”
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai apakah Israel berada di jalur menuju kebijakan tersebut, dia berkata, “Mengapa harus ada niat? Itu sedang terjadi.”
Reaksi domestik dan internasional
Komentar Yaalon menuai kritik tajam dari seluruh spektrum politik Israel. Tanggapan publik Chikli menggarisbawahi kekhawatiran atas dampak global dari pernyataan tersebut, terutama karena media internasional yang berpengaruh membesar-besarkannya.
Bagi banyak warga Israel, pernyataan Yaalon dipandang merusak reputasi negara tersebut selama periode pengawasan internasional yang ketat terhadap operasi militer Israel di Gaza. Pejabat pemerintah berpendapat bahwa operasi ini penting untuk keamanan, sementara para kritikus menyuarakan kekhawatiran mengenai dampak kemanusiaan.