Kita hidup di masa yang menjanjikan teknologi dan transformasi yang cepat. Teknologi telah mendekatkan kita lebih dari sebelumnya, namun kini justru elemen yang memisahkan kita. Menurut saya, di sinilah letak salah satu paradoks besar kontemporer: semakin kita terhubung, semakin terpecah belah kita. Perpecahan ini terjadi dalam berbagai bentuk, namun ada satu hal, diam-diam dan tersembunyi, yang paling menjadi perhatian saya – kesenjangan yang semakin besar antara anak perempuan dan laki-laki, didorong oleh narasi kebencian dan diperkuat oleh media sosial.
Kontribusi PÚBLICO terhadap kehidupan demokratis dan sipil di negara ini terletak pada kekuatan hubungan yang dibangunnya dengan para pembacanya. Untuk terus membaca artikel ini, berlangganan PÚBLICO. Hubungi kami di 808 200 095 atau kirimkan email kepada kami untuk berlangganan [email protected].