Iuliia Zavalishina / iStock.com

Sebagai masyarakat, kita selalu diminta untuk menabung, menabung, menabung – namun hal tersebut tidak selalu memungkinkan. Karena berbagai alasan, Jennifer James mencapai usia 50 tahun tanpa alasan apa pun tabungan pensiun untuk dibicarakan. Seperti kebanyakan orang, kehidupan menghalangi kemampuan James untuk mempersiapkan masa depan keuangannya dengan baik.

Pertimbangkan Ini: 10 Kemewahan Kecil Yang Harus Dijauhi Saat Pensiun

Menyadari: Hindari Kesalahan Tabungan Pensiun yang Membebani Orang Amerika Hingga $300K

Mencapai usia paruh baya tanpa tabungan yang memadai adalah skenario umum yang menyedihkan. Menurut laporan Kantor Akuntabilitas Pemerintah pada tahun 2019, hampir separuh rumah tangga berusia 55 tahun ke atas tidak memiliki tabungan pensiun.

Bagi mereka yang terlambat memulai, mendaki gunung bisa terasa menakutkan, bahkan mustahil. Namun cerita James membuktikan bahwa, dengan fokus dan tekad, tidak ada kata terlambat untuk membalikkan keadaan.

Seperti kebanyakan orang, James mendapati dirinya memulai usia 50-an tanpa uang yang disisihkan untuk masa pensiun. Dia adalah seorang ibu tunggal yang bercerai dan menghidupi dua anak dengan gaji asisten administrasi sebesar $45.000 per tahun. Di antara uang sewa, bahan makanan, utilitas, dan tunjangan anak, tidak ada lagi yang bisa disumbangkan untuk masa depan.

“Saya tahu saya harus meningkatkan penghasilan, namun tanpa gelar sarjana, saya merasa mandek,” kenang James. “Saya hidup dari gaji ke gaji hanya untuk bertahan hidup.”

Mengetahui: Memotong Biaya Pensiun? Inilah Hal No. 1 Yang Harus Disingkirkan Terlebih Dahulu

Atas saran mentornya, James memutuskan untuk kembali ke sekolah malam untuk menyelesaikan gelar sarjananya. Sulit untuk mengatur pekerjaan, kuliah, dan keluarga, namun James bertahan dan lulus pada usia 53 tahun. Dengan gelar di tangannya, dia mendapatkan posisi baru sebagai manajer kantor dengan penghasilan $65.000 per tahun — kenaikan gaji sebesar 50%.

“Akhirnya menyelesaikan gelar saya membuka peluang baru yang mengubah segalanya,” ujarnya. “Itu adalah perjuangan, tapi usahanya sepadan.”

Dengan gaji barunya yang lebih tinggi, James berkomitmen untuk menghemat 20% dari gajinya yang dibawa pulang. “Saya mengatur transfer otomatis dari rekening giro ke tabungan, jadi saya membayar sendiri terlebih dahulu,” kata James. Meskipun hidup dengan anggaran terbatas merupakan tantangan, motivasinya adalah mendapatkan masa pensiun yang nyaman suatu hari nanti.

Dalam waktu dua tahun, James telah mengumpulkan dana darurat sebesar tiga bulan biaya hidup. “Memiliki bantalan itu sangat mengurangi tekanan finansial saya,” katanya. “Saya bisa mengatasi kejutan tanpa harus berhutang.”

Pada usia 55 tahun, James mengambil langkah untuk memaksimalkan tabungan pensiunnya dalam rencana 401(k) di tempat kerja. Dia meningkatkan kontribusi sebelum pajaknya menjadi 15% dari gajinya, jumlah maksimum yang diperbolehkan. Majikannya membayarkan 50% dari sebagian kontribusi tersebut, sehingga semakin meningkatkan tabungannya.

Sumber

Valentina Acca
Valentina Acca is an Entertainment Reporter at Agen BRILink dan BRI, specializing in celebrity news, films and TV Shows. She earned her degree in Journalism and Media from the University of Milan, where she honed her writing and reporting skills. Valentina has covered major entertainment events and conducted interviews with industry professionals, becoming a trusted voice in International media. Her work focuses on the intersection of pop culture and entertainment trends.