Bersamaan dengan rencana pembangunan menara kayu tertinggi di dunia, proyek kayu ambisius lainnya telah hadir di AS. ZGF Architects telah mengungkap perluasan yang mengesankan di Bandara Internasional Portland (PDX) di Oregon yang diatapi atap kayu besar seluas 9 hektar (3,6 hektar).

Proyek ini menggabungkan sembilan bangunan yang telah disatukan selama beberapa dekade, menciptakan tata letak baru, dan menyatukan semuanya di bawah atap kayu. ZGF Architects melaksanakan pekerjaan tersebut sambil meminimalkan gangguan terhadap bandara. Bagian penting dari pekerjaan ini adalah membuat atap di pabrik terlebih dahulu dan kemudian memposisikannya di tempatnya.

Atapnya sendiri berbobot 18 juta lb (sekitar 8 juta kg) dan termasuk glulam (kayu laminasi yang direkatkan) dan kayu lainnya, yang semuanya bersumber dari radius 300 mil (482 km) dari terminal. Bangunan ini juga dilengkapi sistem mekanik dan kabel, dengan 49 jendela atap untuk memaksimalkan cahaya alami di dalam, dan juga dapat menahan gempa bumi yang parah.

“Mengingat lokasi PDX di dalam zona subduksi Cascadia, terminal baru ini dirancang untuk menahan gempa berkekuatan 9 skala Richter,” jelas ZGF Architects. “Atapnya ditopang oleh 34 kolom berbentuk Y yang dirancang dengan bantalan isolasi seismik di bagian atas untuk memungkinkan struktur atap bergerak secara lateral – hingga 24 inci (61 cm) – selama gempa.”

Terminal utama Bandara Internasional Portland memiliki atap kayu bergelombang besar seluas 9 hektar (3,6 hektar)

Dokter Baldinger

Seperti tren yang sedang digandrungi dalam desain bandara saat ini, interiornya telah diatur agar senyaman dan senyaman mungkin. Dibuat bekerja sama dengan Place Landscape Architecture, bandara ini memiliki 72 pohon besar yang tersebar di seluruh terminal, serta taman bertingkat dan lebih dari 5.000 tanaman yang ditempatkan secara strategis. Idenya adalah untuk menciptakan kembali jalanan Portland yang ramah pejalan kaki dan dipenuhi pepohonan.

Perluasan bandara merupakan bagian dari renovasi yang lebih besar dan memiliki anggaran keseluruhan sebesar US$2 miliar. Diharapkan kapasitasnya akan dua kali lipat dari PDX dan pada akhirnya akan membantu bandara tersebut menyambut hingga 35 juta penumpang setiap tahunnya pada tahun 2045. Ini adalah tahap pertama proyek dan telah dibuka untuk pengunjung, namun tahap kedua masih berlangsung dan akan diperluas lebih lanjut pada tahun 2026.

Sumber: Arsitek ZGF



Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.