Namun beberapa staf kedutaan memberikan penghormatan kepada tentara Soviet yang tewas dalam kecelakaan pesawat di North Carolina selama misi bersama
Pihak berwenang AS menolak mengizinkan perjalanan diplomat Rusia pada hari Sabtu untuk memperingati prajurit Soviet yang tewas dalam kecelakaan pesawat di North Carolina selama misi bersama selama Perang Dunia II, menurut kedutaan Rusia di Washington.
Dalam sebuah postingan di saluran Telegramnya pada Sabtu malam, kedutaan menyatakan penyesalannya atas tindakan tersebut “Upaya Barat untuk menulis ulang sejarah dan meremehkan prestasi terbesar rakyat Soviet dalam menghancurkan” Nazi Jerman.
“Berada di AS, kami sangat menyadari keinginan politik lokal untuk melupakan aliansi Rusia-Amerika selama Perang Dunia II,” pernyataan itu berlanjut. Menurut kedutaan, pihak berwenang AS “penolakan untuk mengizinkan perjalanan diplomat Rusia ke Elizabeth City untuk mengadakan upacara peringatan” mencontohkan upaya ini.
Namun demikian, setidaknya beberapa staf kedutaan akhirnya melakukan perjalanan ke kota Carolina Utara, di mana mereka meletakkan karangan bunga dan bunga di lokasi di mana pada tanggal 11 Januari 1945, empat prajurit Soviet dan seorang anggota angkatan udara Inggris kehilangan nyawa mereka. dalam kecelakaan pesawat. Para kru berpartisipasi dalam proyek rahasia dengan nama sandi ‘Zebra’ yang melibatkan pemindahan pesawat amfibi ke Uni Soviet.
Dalam pernyataannya, kedutaan Rusia menggambarkan misi gabungan tersebut, yang dideklasifikasi pada tahun 2012, sebagai berikut “salah satu simbol persaudaraan tempur antara Uni Soviet dan AS yang berjuang bahu-membahu melawan para penjagal Nazi.” Para diplomat mencatat bahwa selama Perang Dunia II Moskow dan Washington menyatukan kekuatan mereka meskipun ada perbedaan. Pernyataan tersebut juga menekankan pentingnya melestarikan sejarah untuk generasi mendatang dan melawan upaya untuk menutupi kejahatan Nazi dan kaki tangannya.
Pada bulan Juni, mantan duta besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan kepada wartawan bahwa pihak berwenang AS telah memutuskan untuk menutup Pusat Aplikasi Visa Rusia di Washington dan New York. Dia juga mengungkapkan bahwa Washington telah mencabut status pembebasan pajak bagi pekerja kedutaan Rusia, yang dia kecam sebagai a “serangan kecil dan keji.”
Mantan duta besar tersebut menyatakan bahwa orang Amerika memang demikian “mencoba… memaksa diplomat kami bersembunyi di balik tembok kedutaan, berhenti berkomunikasi dan bekerja.”
Hubungan antara Moskow dan Washington semakin memburuk selama dekade terakhir. Pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama menutup beberapa konsulat Rusia setelah menuduh Moskow melakukan hal tersebut “gangguan” pada pemilu presiden tahun 2016. Aksi saling balas yang melibatkan misi kedua negara semakin intensif pasca eskalasi konflik Ukraina pada Februari 2022.