Amerika Serikat pada Senin malam mengumumkan pemulangan seorang pria Tunisia yang ditahan di fasilitas penahanan militer AS di Teluk Guantanamo, Kuba sejak tahun 2002.
Ridah Bin Saleh al-Yazidi adalah salah satu orang pertama yang ditahan di fasilitas tersebut, yang pernah menampung ratusan tahanan setelah serangan teror al-Qaeda pada 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Yazidi ditangkap oleh pihak berwenang Pakistan pada akhir tahun 2001. Dia termasuk di antara kelompok yang terdiri dari sekitar 30 pejuang yang melintasi perbatasan dari wilayah Tora Bora di Afghanistan, menurut arsip Pentagon.
Penilaian Pentagon mengatakan sebagian besar kelompok itu diidentifikasi sebagai anggota al-Qaeda atau pengawal pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden.
Yazidi tidak pernah didakwa melakukan kejahatan dan diizinkan untuk dipindahkan dari Guantanamo pada tahun 2009, namun tidak ada kesepakatan yang mengizinkan dia untuk dikirim ke Tunisia atau negara lain.
Pentagon mengatakan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan kepada Kongres pada Januari 2024 bahwa para pejabat telah “menyelesaikan persyaratan untuk pemindahan yang bertanggung jawab” melalui konsultasi dengan Tunisia.
Pemulangan ini menyisakan 26 tahanan di Guantanamo, 14 di antaranya telah dibebaskan untuk dipindahkan.
Beberapa informasi untuk cerita ini disediakan oleh The Associated Press dan Reuters