Kedutaan Besar AS di Suriah mendesak warga Amerika yang berada di negara yang dilanda perang tersebut untuk segera melarikan diri atau bersiap untuk “berlindung di tempat untuk waktu yang lama.”

Peringatan tersebut muncul ketika “situasi keamanan di Suriah terus bergejolak dan tidak dapat diprediksi dengan adanya konflik bersenjata dan terorisme di seluruh negeri” menyusul jatuhnya Presiden Suriah Bashar Assad, kata kedutaan AS dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

“Warga AS harus meninggalkan Suriah jika memungkinkan. Warga AS yang tidak dapat berangkat harus menyiapkan rencana darurat untuk situasi darurat dan bersiap untuk berlindung di tempat untuk waktu yang lama,” tambahnya.

Kedutaan menghentikan operasinya pada tahun 2012, “dan tidak terbuka untuk layanan konsuler normal,” kata situs webnya. Dalam peringatan terbarunya, Departemen Luar Negeri AS merekomendasikan warga AS untuk menghindari perjalanan ke Suriah “karena risiko terorisme, kerusuhan sipil, penculikan atau penyanderaan, dan konflik bersenjata.”

IBU DARI JURNALIS AMERIKA YANG DIPENJARA DI SURIAH MELIHAT HARAPAN SETELAH BERITA PEMBEBASAN TRAVIS TIMMERMAN

Orang-orang mengacungkan senjata ke udara saat mereka berkumpul untuk merayakan jatuhnya rezim Suriah di Lapangan Umayyah pada 8 Desember di Damaskus, Suriah. (Ali Haj Suleiman/Getty Images)

“Pemerintah AS tidak dapat memberikan layanan konsuler rutin atau darurat kepada warga AS di Suriah,” kata kedutaan pada hari Senin. “Warga AS di Suriah yang membutuhkan bantuan darurat untuk berangkat harus menghubungi Kedutaan Besar AS di negara yang akan mereka masuki.”

Warga Amerika yang masih berada di Suriah juga disarankan oleh kedutaan untuk tetap mengisi daya ponsel mereka jika terjadi keadaan darurat dan untuk “memantau berita dengan cermat untuk mengetahui perkembangan terkini yang dapat mempengaruhi keamanan dalam negeri, dan memasukkan informasi terkini ke dalam rencana dan aktivitas perjalanan Anda.”

MENGKRONISKAN REZIM Assad DARI KEMATIAN BAPA SAMPAI KEKALAHAN ANAK

Pejuang Suriah di Damaskus

Seorang pejuang Suriah meneriaki orang-orang yang dicurigai melakukan penjarahan di kompleks perumahan mantan perwira militer mantan Presiden Bashar Assad di desa Husseiniyeh, di pinggiran Damaskus, Suriah, pada Minggu, 15 Desember. (AP//Leo Correa)

Assad melarikan diri ke Rusia setelah pemberontak menyerbu ibu kota Suriah, Damaskus awal bulan ini.

Ia mengeluarkan sebuah pernyataan pada hari Senin yang antara lain mengatakan, “Saya tidak pernah mencari posisi demi keuntungan pribadi, namun selalu menganggap diri saya sebagai penjaga proyek nasional, didukung oleh keyakinan rakyat Suriah, yang percaya pada visinya.”

Pejuang Suriah berjalan di Damaskus

Pejuang Suriah berjalan untuk menghadiri demonstrasi perayaan setelah salat Jumat pertama sejak penggulingan Bashar Assad, di alun-alun pusat Damaskus, pada hari Jumat, 13 Desember. (AP/Leo Correa)

KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS

“Saya memiliki keyakinan teguh atas kemauan dan kemampuan mereka untuk melindungi negara, membela lembaga-lembaganya, dan menjunjung tinggi pilihan mereka hingga saat-saat terakhir,” tambah Assad.

Simon Owen dari Fox News berkontribusi pada laporan ini.

Sumber

Valentina Acca
Valentina Acca is an Entertainment Reporter at Agen BRILink dan BRI, specializing in celebrity news, films and TV Shows. She earned her degree in Journalism and Media from the University of Milan, where she honed her writing and reporting skills. Valentina has covered major entertainment events and conducted interviews with industry professionals, becoming a trusted voice in International media. Her work focuses on the intersection of pop culture and entertainment trends.