Pemerintahan Biden pada hari Kamis mengumumkan peluncuran strategi nasional untuk memerangi Islamofobia.
Langkah tersebut, yang digambarkan oleh pemerintah sebagai Strategi pertama untuk Melawan Islamofobia dan Kebencian Anti-Arab, dilakukan setahun setelah serangan tak beralasan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang diikuti dengan lonjakan protes antisemit. dan antisemitisme di seluruh Amerika Serikat.
Fox News Digital telah menghubungi Gedung Putih untuk memberikan komentar.
“Gagasan utama Amerika adalah bahwa kita semua diciptakan setara dan berhak diperlakukan sama sepanjang hidup kita,” kata Presiden Biden dalam pernyataan yang diunggah ke media sosial. “Strategi ini merupakan sebuah langkah maju yang bersejarah untuk mewujudkan cita-cita kita. Mari kita maju bersama, menjunjung tinggi cita-cita tersebut dan memajukan kesejahteraan kita bersama.”
MAHASISWA UNIVERSITAS DEPAUL YANG DISERANG AGITATOR ANTI-ISRAEL MENCARI TINDAKAN HUKUM: ‘SAYA TIDAK AKAN PERNAH MEMINTA MAAF’
Tujuan dari strategi ini adalah untuk “mengatasi bias, diskriminasi dan ancaman yang telah lama dihadapi oleh Muslim dan Arab Amerika,” kata Gedung Putih dalam rilisnya, seraya mencatat bahwa ancaman terhadap komunitas Muslim dan Arab di Amerika meningkat selama setahun terakhir.
“Pada bulan Oktober 2023, Wadee Alfayoumi yang berusia 6 tahun, seorang anak laki-laki Muslim Amerika keturunan Palestina, dibunuh dengan kejam di rumahnya di Illinois, dan, selama setahun terakhir, telah terjadi serangan menyedihkan lainnya terhadap Muslim dan Arab Amerika,” kata rilis itu.
Gedung Putih mencatat Presiden Biden membentuk kelompok antarlembaga pada Desember 2022 untuk melawan antisemitisme dan Islamofobia. Tahun lalu, pemerintah AS merilis Strategi Nasional untuk Memerangi Antisemitisme yang pertama.
IBU YAHUDI CHICAGO BERBICARA MELAWAN RESPON TERHADAP DUKUNGAN KEJAHATAN KEBENCIAN: ‘TERORISME DI PROPERTI SAYA’
Strategi untuk memerangi Islamofobia akan fokus pada peningkatan kesadaran tentang kebencian anti-Arab, meningkatkan keamanan, mengatasi diskriminasi, mengakomodasi praktik keagamaan dan membangun solidaritas antar komunitas.
Insiden antisemit mencapai rekor tertinggi setelah serangan 7 Oktober terhadap Israel dan berlanjutnya perang dengan Hamas.
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Baru minggu ini, mahasiswa Universitas Columbia mulai menyebarkan surat kabar yang memuat artikel seperti “Perdamaian Zionis Berarti Darah Palestina” dan “Mitos Solusi Dua Negara” dan pengunjuk rasa anti-Israel mengganggu Parade Hari Thanksgiving Macy bulan lalu.