Sektor listrik Nigeria terus menghadapi tantangan, sebelas tahun setelah privatisasi pada bulan November 2013.
Dalam 12 bulan terakhir, sektor pasokan listrik Nigeria menyaksikan tiga dampak buruk utama, termasuk setidaknya dua belas gangguan jaringan listrik nasional, tarif listrik lebih dari 200 persen, vandalisasi Perusahaan Transmisi Nigeria, TCN, fasilitas, dan tantangan lainnya.
Selain itu, pembangkitan listrik masih berada di bawah 5.000 megawatt untuk lebih dari 200 juta orang, angka yang sama selama bertahun-tahun.
DAILY POST, dalam laporan ini, mengulas isu-isu utama yang membentuk sektor ketenagalistrikan Nigeria pada tahun 2024.
Pada bulan April 2024, masyarakat Nigeria mengalami kenaikan listrik sebesar lebih dari 200 persen untuk pelanggan yang disebut sebagai Band A, yang diperkirakan memiliki pasokan listrik setidaknya selama 20 jam. Peningkatan tersebut mengakibatkan pelanggan membayar N225 per kilowatt-jam, naik dari N66. Pendakian tersebut disambut dengan oposisi, namun keputusan tersebut tidak dibatalkan.
Perkembangan ini selanjutnya berdampak pada rumah tangga yang bergulat dengan inflasi yang tinggi, sementara pendapatan 11 perusahaan distribusi listrik meningkat.
Hal ini terjadi karena Nigeria gagal memenuhi target pembangkit listrik sebesar 6.000 megawatt yang ditetapkan sendiri.
Ingatlah bahwa Menteri Tenaga Listrik, Adebayo Adelabu, telah berjanji untuk mencapai 6.000 MW listrik pada akhir Desember 2024, namun janji itu tidak terwujud. Dia baru-baru ini menyalahkan vandalisasi yang meluas atas janji yang tidak terpenuhi.
Vandalisasi yang gencar terhadap fasilitas TCN
Tahun 2024 adalah tahun dengan tingkat vandalisasi infrastruktur listrik penting yang mengkhawatirkan di Nigeria.
Vandalisasi fasilitas Perusahaan Transmisi Nigeria dan faktor lainnya mengakibatkan setidaknya 13 jaringan listrik nasional padam, yang membuat negara ini berada dalam kegelapan pada waktu yang berbeda-beda pada tahun 2024.
Meskipun ada seruan dari Adelabu dan TCN, para pengacau tetap saja menimbulkan kekacauan pada fasilitas listrik Nigeria secara nasional, sehingga mengganggu pasokan listrik dalam jumlah besar.
Kegelapan di 19 Negara Bagian Nigeria Utara
Yang lebih buruk lagi adalah kegelapan berkepanjangan di 19 negara bagian Utara dan sebagian negara bagian Rivers dan Bayelsa. Kegelapan disebabkan oleh vandalisme, menurut TCN.
Pemadaman listrik di negara bagian Delta Niger
Vandalisasi fasilitas transmisi TCN terus terjadi di negara bagian Rivers dan Bayelsa hingga sebagian masalah tersebut teratasi pada bulan Desember.
Para pengacau menghancurkan saluran Ahoada-Yenagoa 132 kilovolt dan mencuri komponen menara dari saluran transmisi Benin-Egbin dan Benin-Omotosho 330 kV pada November 2024.
Optimisme di sektor Tenaga Listrik Nigeria
Tantangan-tantangan yang disebutkan di atas berdampak buruk pada sektor ketenagalistrikan pada tahun 2024. Namun, liberalisasi sektor ini, menurut Undang-Undang Ketenagalistrikan tahun 2023, yang memberikan fungsi pengawasan kepada negara, merupakan berkah yang muncul pada tahun 2024.
DAILY POST melaporkan bahwa Komisi Pengaturan Listrik Nasional Nigeria, NERC, telah mengalihkan kewenangan pengawasan ke delapan negara bagian pada tanggal 30 Desember 2024. Negara bagian seperti Ogun, Lagos, Enugu, Kogi, Ondo, Ekiti, Oyo, dan Imo telah menerima peraturan pengawasan terhadap operasional ketenagalistrikan.
Hal ini memberikan prospek positif bagi sektor listrik Nigeria pada tahun 2025.
Sementara itu, Direktur Pusat Promosi Badan Usaha Swasta Muda Yusuf dalam Outlook Perekonomian 2025 mengatakan kenaikan tarif listrik akan meresahkan ekspektasi di tahun baru.