Republik Benin telah memanggil diplomat Niger di tengah tuduhan pemimpin militer Republik Niger, Abdourahamane Tchiani, bahwa negara-negara tetangganya mendukung terorisme di Afrika Barat.
Tchiani, dalam pidatonya di televisi, menuduh Benin menjadi basis teroris yang berusaha mengganggu stabilitas Republik Niger.
Menanggapi pernyataan mengenai X, Kementerian Luar Negeri Benin membantah klaim tersebut, menggambarkannya sebagai tidak berdasar, dan memanggil kuasa usaha Niger.
“Karena tuduhan tidak berdasar terhadap negara kami, kuasa usaha Niger telah dipanggil.
“Benin tetap berkomitmen terhadap dialog dan kolaborasi persaudaraan antara kedua negara,” bunyi pernyataan itu.
Surat resmi telah dikirimkan kepada diplomat tersebut oleh Menteri Luar Negeri Benine Olushegun Bakari.
Perkembangan ini menyusul tanggapan serupa dari Nigeria, yang juga membantah tuduhan yang dibuat oleh junta Niger.
DAILY POST mengenang bahwa Tchiani menuduh Prancis melakukan negosiasi dengan kelompok teroris di Nigeria, termasuk Boko Haram, untuk mengacaukan Republik Niger.
Junta militer juga menuduh Prancis melakukan pembayaran besar kepada Presiden Bola Tinubu untuk mendirikan pangkalan militer di Nigeria.
“Mereka (Prancis) bertemu dan bernegosiasi dengan Boko Haram/Bakurawa (kemungkinan variasi pengucapan Lakurawa, kelompok teroris baru di Nigeria),” kata Tchiani.
Sementara itu, Menteri Informasi dan Orientasi Nasional Nigeria, Mohammed Idris, mengeluarkan pernyataan yang membantah tuduhan tersebut.
Menanggapi tuduhan tersebut dalam sebuah video yang diposting di halaman X-nya pada hari Jumat, Bwala mengatakan bahwa klaim tersebut adalah propaganda tidak berdasar, yang dirancang untuk menciptakan kekacauan dan menghasut pertumpahan darah di Nigeria utara terhadap Tinubu.
“Kemarin saya melihat sebuah video, sebuah propaganda tercela yang dilakukan oleh kepala militer Republik Niger terhadap presiden Republik Federal Nigeria, dan ini adalah apa yang sering Anda lihat dalam masa peralihan pemerintahan militer,” katanya.
Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat, ECOWAS, juga menggambarkan tuduhan tersebut sebagai tidak berdasar, membantah klaim bahwa negara yang dermawan dan murah hati seperti Nigeria akan menjadi negara sponsor terorisme.
Dalam sebuah pernyataan, ECOWAS menyatakan dukungannya terhadap inisiatif pemeliharaan perdamaian Nigeria dan mengutuk tuduhan tersebut sebagai tidak berdasar.
Pernyataan tersebut sebagian berbunyi: “Komisi berdiri teguh bersama Nigeria dan negara-negara anggota ECOWAS lainnya terhadap tuduhan bahwa mereka mensponsori terorisme.”