Presiden terpilih AS Donald Trump menghidupkan kembali gagasan kontroversialnya mengenai merger Amerika Serikat-Kanada menyusul pengumuman pengunduran diri Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Trump menyampaikan pernyataannya melalui media sosial pada hari Senin, menyatakan bahwa penggabungan kedua negara akan menghasilkan manfaat ekonomi dan peningkatan keamanan.

“Jika Kanada bergabung dengan AS, tidak akan ada tarif, pajak akan turun, dan mereka akan benar-benar aman dari ancaman kapal-kapal Rusia dan Tiongkok yang terus-menerus mengelilingi mereka,” tulis Trump.

“Bersama-sama, kita akan menjadi bangsa yang hebat!!!” dia menambahkan.

Trudeau, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Kanada sejak 2015, mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri sebagai pemimpin dan perdana menteri Partai Liberal setelah partai tersebut memilih pemimpin baru. Pengumuman ini menyusul tantangan politik selama berbulan-bulan, termasuk menurunnya jajak pendapat dan perpecahan internal.

BACA JUGA: Kongres AS resmikan Trump sebagai Presiden ke-47

“Saya bermaksud mengundurkan diri sebagai pemimpin partai, sebagai perdana menteri, setelah partai memilih pemimpin berikutnya,” kata Trudeau saat konferensi pers di Ottawa.

Batas waktu pengunduran diri Trudeau masih belum jelas, karena ia akan tetap menjabat sebagai pemimpin sementara sampai ketua partai baru dipilih melalui apa yang ia gambarkan sebagai “proses kompetitif nasional yang kuat.”

Saran Trump muncul di tengah ketegangan hubungan dagang AS-Kanada. Dia telah berjanji untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada semua impor Kanada, sebuah langkah yang dapat berdampak signifikan terhadap perekonomian Kanada. Trudeau, pada gilirannya, telah menjanjikan tindakan pembalasan jika tarif tersebut diberlakukan.

Potensi perang dagang antara negara-negara tetangga menimbulkan tantangan ekonomi dan politik yang signifikan ketika Trudeau mengelola transisi kepemimpinan Kanada sambil menjalani pemerintahan baru Trump.

BACA LEBIH LANJUT DARI: TRIBUNE NIGERIA

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.