Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang baru, Marco Rubio, akan memulai tur internasional pertamanya minggu depan, yang akan membawanya ke Panama, Guatemala, El Salvador, Kosta Rika, dan Republik Dominika.
Hal ini dilaporkan kepada pers Kamis ini, 23 Januari, oleh juru bicara baru Departemen Luar Negeri, Tammy Bruce.
“Menteri Rubio akan melakukan perjalanan ke Panama, Guatemala, El Salvador, Kosta Rika, dan Republik Dominika mulai akhir minggu depan,” jelasnya secara singkat.
Rubio, yang berbicara bahasa Spanyol dengan sempurna dan merupakan putra imigran Kuba, menjadi menteri luar negeri Hispanik pertama dalam sejarah Amerika Serikat.
Pemerintahan baru Donald Trump ingin menghentikan arus migrasi dari Amerika Latin dan penunjukan Rubio sebagai kepala diplomasi AS mengantisipasi perhatian yang lebih besar terhadap wilayah tersebut.
Kunjungan ke Panama terjadi di tengah ketegangan akibat janji Trump untuk “merebut kembali” kendali AS atas Terusan Panama, yang menuai penolakan dari otoritas negara Amerika Tengah tersebut.
Selama sidang konfirmasi Senat, Rubio menyatakan bahwa penggunaan Terusan Panama oleh Tiongkok mewakili a pelanggaran terhadap ketentuan pengiriman rute antar samudera tersebut kepada orang Panama.
Terusan Panama dibangun oleh Amerika Serikat, yang meresmikannya pada tahun 1914 dan mengelolanya hingga dipindahkan ke Negara Panama pada tanggal 31 Desember 1999, sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Torrijos-Carter yang ditandatangani pada tanggal 7 September 1977 di Washington.
Demikian pula, perjalanan Rubio ke wilayah tersebut terjadi setelah Nicolás Maduro dilantik, pada 10 Januari, untuk mendapatkan mandat baru di Venezuela meskipun ada hambatan. dugaan kecurangan pemilu oleh oposisi dan komunitas internasional.
Pada hari Rabu yang sama, Rubio berbicara dengan pemimpin oposisi Venezuela Edmundo González Urrutia, yang dianggap Washington sebagai presiden terpilih, dan María Corina Machado untuk menegaskan kembali dukungannya.
“Rubio menegaskan kembali dukungan Amerika Serikat terhadap hal tersebut pemulihan demokrasi di Venezuela dan pembebasan semua tahanan politik tanpa syarat dan segera, sejalan dengan aspirasi demokrasi damai rakyat Venezuela,” kata juru bicaranya.
Sheinbaum mengatakan dia sudah berbicara dengan Rubio tentang sumbernya
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengumumkan bahwa kanselir, Juan Ramón de la Fuente, telah melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri, Marco Rubio, di mana mereka berbicara tentang masalah migrasi dan keamanan.
“Ini adalah panggilan pertama dari Menteri Luar Negeri, Marco Rubioyang pertama dia lakukan adalah ke Meksiko. DAN Itu adalah panggilan yang sangat ramah.Kemarin kanselir memberi tahu saya, dan dari sana proses pembicaraan antara kedua pemerintah sedang berlangsung,” jelas Presiden dalam konferensi paginya.