Koalisi Partai Politik Bersatu, CUPP, bereaksi terhadap insiden tragis baru-baru ini yang menyebabkan 63 orang kehilangan nyawa dalam perebutan beras di beberapa negara bagian di negara ini.

Tenggara, Barat Daya dan Tengah Utara, Abuja, semuanya mempunyai andil dalam insiden buruk ini.

Menurut Wilayah Ibu Kota Federal, FCT, Komando Polisi, sekitar 10 mayat ditemukan setelah insiden tersebut. Beberapa orang juga dirawat di rumah sakit.

Kejadian serupa juga terjadi di Negara Bagian Anambra dimana tidak kurang dari 22 warga masyarakat Okija tewas terinjak-injak saat acara pembagian beras.

Lebih dari 35 orang, sebagian besar anak-anak, tewas dalam terinjak-injak di sebuah karnaval di Ibadan, ibu kota negara bagian Oyo, beberapa hari lalu.

CUPP mengatakan ini adalah pengingat akan paradoks yang mendefinisikan bangsa.

“Sebuah negara yang diberkati dengan 39,6 juta hektar lahan subur, yang mampu memberi makan penduduknya dan bahkan mengekspor surplus, adalah rumah bagi warganya yang meninggal dalam keputusasaan, berjuang untuk mendapatkan sekantong beras,” kata Koalisi dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua Koalisi Peter Ameh. , sekretaris nasionalnya.

“Insiden ini merupakan dakwaan memalukan atas kegagalan negara kita dalam memanfaatkan sumber daya yang melimpah untuk memastikan kebutuhan dasar warga negaranya terpenuhi.

“Ini adalah komentar pedas mengenai ketidakmampuan dan korupsi yang telah menjadi ciri khas pemerintahan kita.

“Fakta bahwa masyarakat harus berebut sekarung beras, makanan pokok, merupakan indikasi jelas bahwa sektor pertanian kita sedang terpuruk.

“Dengan 39,6 juta hektar lahan subur, Nigeria berpotensi menjadi lumbung pangan, tidak hanya bagi warganya tetapi juga bagi sub-kawasan Afrika Barat,” lanjutnya.

Klik untuk mendaftar pembaruan berita GRATIS, informasi terkini, dan intisari terhangat setiap hari

Beriklan di NigerianEye.com untuk menjangkau ribuan pengguna harian kami

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.