Senat Amerika Serikat pada Kamis ini mengukuhkan John Ratcliffe sebagai direktur baru Badan Intelijen Pusat (CIA), menjadi anggota kedua kabinet Presiden Donald Trump yang diratifikasi untuk posisi tersebut.

Majelis menyetujui dengan 74 suara mendukung dan 25 suara menentang penunjukan Ratcliffe, mantan anggota kongres Texas yang menjabat sebagai direktur Intelijen Nasional pada bulan-bulan terakhir masa jabatan pertama Trump (2017-2021).

Pemungutan suara tersebut dilakukan tiga hari setelah Senat dengan suara bulat mengukuhkan penunjukan Marco Rubio sebagai menteri luar negeri yang baru, beberapa jam setelah Trump dilantik.

Ratcliffe menggantikan Bill Burnsyang memimpin CIA pada masa jabatan Joe Biden (2021-2025) dan berpartisipasi dalam mediasi gencatan senjata di Jalur Gaza.


Selama sidang konfirmasi, Ratcliffe memperingatkan bahwa Amerika Serikat menghadapi lingkungan keamanan nasional yang “paling menantang” dalam sejarahnya.

Dia juga menyatakan bahwa dia tidak akan membiarkan kepentingan partisan mengganggu pekerjaannya, dan menyatakan bahwa “sangat penting bagi direktur CIA untuk bersikap apolitis.”

Pemimpin Minoritas Senat Demokrat Chuck Schumermenentang konfirmasinya, mengingat dia tidak akan tahu bagaimana “menghadapi” Trump atau Tulsi Gabbard, yang dicalonkan sebagai Direktur Intelijen Nasional, dalam menghadapi kemungkinan upaya untuk “memalsukan informasi intelijen.”

Janji para nominasi

Calon Presiden Donald Trump untuk memimpin Departemen Kehakiman dan Badan Intelijen Pusat (CIA) berjanji pada hari Rabu bahwa mereka tidak akan mempolitisasi tugas mereka, di tengah kekhawatiran yang diungkapkan oleh anggota parlemen dari kedua partai selama pembicaraan mereka. sidang pencalonan.


Mantan anggota kongres dan mantan Direktur Intelijen Nasional, John Ratcliffe, memperingatkan bahwa Amerika Serikat menghadapi lingkungan keamanan nasional yang “paling menantang” dalam sejarahnya.

Dia juga menyatakan bahwa dia tidak akan membiarkan kepentingan partisan ikut campur dalam pekerjaannya, dan menyatakan bahwa “sangat penting bagi direktur CIA untuk bersikap apolitis.”

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.