Mantan Presiden Senat dan Ketua Dewan Pengawas (MWA) Partai Rakyat Demokratik (PDP), Senator Senator Adolfus Wabaratelah bereaksi terhadap pernyataan yang dilaporkan tentang dirinya oleh mantan Gubernur Negara Bagian Rivers, Tuan Nyesom Wike, yang menyatakan bahwa dia tidak akan ikut campur dengannya (Wike).

Kabarnya, Wike, saat wawancara langsung di televisi akhir pekan lalu, mengatakan bahwa jika dia (Wabara) adalah ayahnya, dia (Wike) akan tidak mengakuinya (Wabara).

Pernyataan Wike mengenai Senator Wabara saat menjawab pertanyaan tentang krisis kepemimpinan di PDP, yang keduanya merupakan anggotanya, mengatakan bahwa sangat disayangkan partai tersebut memiliki orang yang mereka sebut sebagai mantan Presiden Senat.

Wike berkata, “Jika orang itu adalah ayah saya, saya tidak akan mengakuinya. Jika dia adalah ayah saya atau saudara saya, saya tidak akan mengakuinya. Dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi. Tidak heran Presiden Obasanjo membuat siaran kepresidenan di bawah masa jabatannya tentang korupsi.”

Namun, mantan Presiden Senat tersebut mengatakan bahwa Wike, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Wilayah Ibu Kota Federal (FCT), seharusnya menahan diri untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang tidak hati-hati, terutama mengingat rasa hormat atas jabatannya sebagai Menteri dan mantan gubernur.

Menurut Wabara, sangat memalukan jika orang terhormat seperti Wike berbicara tanpa sopan santun.

“Saya mengharapkan orang sekaliber dan berstatus seperti itu untuk memperhatikan bahasa dan kata-katanya serta yakin akan fakta-faktanya. Namun saya tidak ingin ikut campur dalam masalah Wike dan mengangkat martabatnya,” kata Wabara, seraya menambahkan, “Sejujurnya, jika seorang anak laki-laki tidak mengakui ayahnya, ayahnya pasti telah melakukan kesalahan yang sangat besar terhadapnya.”

Oleh karena itu, dia mendesak Wike untuk memberi tahu dunia apa kesalahan yang dia (Wabara) lakukan padanya (Wike) yang memicu pernyataan Wike yang tidak terduga dan tidak beralasan terhadapnya.



Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.