Rosca Raja adalah salah satu simbol terpenting perayaan Hari Tiga Raja, sebuah tradisi yang memadukan unsur agama, budaya, dan gastronomi.

Kebiasaan memecahkan roti untuk menghormati Tiga Orang Bijak berakar di Eropa, khususnya di Prancis dan Spanyol.

Selama Abad Pertengahan, roti manis yang dikenal sebagai Galette des Rois atau king’s roscón disiapkan, yang melambangkan kedatangan Tiga Orang Majus di portal Betlehem untuk menyembah bayi Yesus. Itu dihiasi dengan manisan buah-buahan, melambangkan permata mahkota kerajaan.

Tradisi ini tiba di Meksiko pada era raja muda, ketika Spanyol memperkenalkan adat istiadat dan perayaan keagamaan mereka.

Miriam Durán, Direktur Produksi Toko Kue Los Globos, dengan tradisi menyiapkan bagel selama lebih dari 30 tahun, menyatakan bahwa resepnya telah dimodifikasi dan sangat sedikit toko roti atau toko kue yang melestarikan resepnya.

“Di sini kami melestarikan resep asli 30 tahun lalu, seratus persen tradisional, resep keluarga,” ujarnya.

Ia menyoroti perubahan resepnya seiring berjalannya waktu, seperti penggantian beberapa bahan seperti limau, karena sudah terancam punah.

“Saat ini benangnya tidak lagi terbuat dari citron, yaitu akar yang hanya digunakan sebagai penghias benang, sekarang sudah digunakan makan,” imbuhnya.

Bahan-bahan baru

Saat ini, alih-alih hanya mengikuti resep Eropa, para pembuat roti Meksiko mulai bereksperimen dengan rasa dan dekorasi baru, menyesuaikan benang dengan selera nasional.

Diisi dengan krim, krim, coklat dan rasa lainnya, serta penggabungan jenis figur lainnya membuat roti ini populer di kalangan generasi baru.

Sosok bayi Yesus yang tersembunyi di dalam benang sangatlah penting. Ini melambangkan momen ketika Maria dan Yusuf menyembunyikan anak itu untuk melindunginya dari Raja Herodes.

Orang yang menemukan sosok tersebut menjadi “ayah baptis” atau “ibu baptis” dan memikul tanggung jawab untuk mengatur pertemuan pada tanggal 2 Februari, Hari Candlemas, di mana tamale biasanya disajikan.

Rosca de Reyes pada dasarnya adalah jembatan antara masa lalu dan masa kini, sebuah ekspresi perpaduan budaya yang mendefinisikan Meksiko dan pengingat akan rasa kebersamaan yang menyatukan orang-orang dalam satu meja.

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.