Dukungan terhadap pemerintahan Partai Buruh pimpinan Anthony Albanese telah jatuh ke rekor terendah di NSW, yang dapat menyebabkan dia kehilangan empat kursi pada pemilu berikutnya.
Analisis jajak pendapat yang diterbitkan pada hari Minggu mengungkapkan bahwa suara utama Partai Buruh di negara bagian asal Perdana Menteri telah turun menjadi hanya 30 persen, yang merupakan angka terendah dalam sejarah.
Jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa Koalisi memperoleh sedikit keunggulan di NSW dengan 51 persen dukungan berdasarkan pilihan dua partai, dibandingkan dengan 49 persen dari Partai Buruh.
Jika Partai Buruh kehilangan empat kursi di NSW saja, pemerintah Albany akan kehilangan mayoritasnya dan terpaksa bergantung pada Partai Hijau atau kelompok independen untuk mempertahankan kekuasaan.
Di Victoria, yang secara tradisional merupakan kubu Partai Buruh, perolehan suara utama partai tersebut juga turun ke titik terendah baru yaitu 31 persen – di bawah rata-rata nasional.
Walaupun Partai Buruh masih memimpin di negara bagian tersebut dengan perolehan 52 persen berdasarkan pilihan dua partai, Koalisi telah menutup kesenjangan tersebut, dan tertinggal pada angka 48 persen.
Dukungan terhadap pemerintahan Partai Buruh pimpinan Anthony Albanese anjlok ke tingkat terendah yang pernah tercatat di NSW, dan Partai Buruh juga terpukul di Victoria.
Untuk pertama kalinya, Peter Dutton menjadi perdana menteri pilihan di antara pemilih berusia 50 hingga 64 tahun.
Penurunan tajam dukungan terhadap Partai Buruh mungkin terkait dengan krisis biaya hidup yang sedang berlangsung.
Selain itu, peningkatan suara untuk sebuah partai Muslim di negara-negara bagian timur menunjukkan bahwa sikap Partai Buruh terhadap konflik Israel-Hamas di Gaza mungkin telah mengasingkan sebagian dari basis pemilih etnis tradisionalnya.
Penurunan suara utama Partai Buruh juga terkait erat dengan penurunan dukungan pribadi terhadap Anthony Albanese.
Perdana Menteri mencatat penurunan peringkatnya sebesar lima poin, sehingga Pemimpin Oposisi Peter Dutton mendapat keuntungan minimal.
Partai Buruh juga kehilangan popularitas di Australia Barat, yang berpotensi menyebabkan partai tersebut kehilangan hingga dua kursi.
Hasilnya, Koalisi kini memegang keunggulan dua partai di antara para pemilih, dengan 55 persen mendukung Koalisi dibandingkan dengan 49 persen mendukung Partai Buruh. Angka ini meningkat dari sebelumnya sebesar 51 persen menjadi 49 persen sejak bulan Juni.
Peter Dutton kini dipandang sebagai perdana menteri yang disukai oleh pemilih berusia 50 hingga 64 tahun untuk pertama kalinya.
Selain itu, untuk pertama kalinya sejak pemilu terakhir, Koalisi unggul tipis dari Partai Buruh dalam perolehan suara utama di kalangan pemilih berusia 35 hingga 49 tahun.
Partai Buruh memenangkan 77 kursi pada tahun 2022 tetapi memperoleh kursi Aston di Melbourne pada pemilihan sela tahun 2023.
Namun hilangnya empat kursi di NSW dan dua kursi di WA akan mengurangi jumlah kursi Partai Buruh menjadi 72 kursi, yang berarti berada di bawah ambang batas 76 kursi yang dibutuhkan untuk memperoleh mayoritas.
Perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Partai Buruh dapat dikaitkan dengan krisis biaya hidup yang berdampak besar pada demografi kelas pekerja