Mickael Vallee, seorang nelayan profesional, memegang belut kaca yang ditangkapnya pada 18 Maret 2015 di Cordemais, Prancis barat. Foto: JEAN-SEBASTIEN EVRARD / AFP
Sumber: AFP

Sebuah operasi di Eropa telah menyelamatkan orang-orang yang bersuka ria dari potensi mimpi buruk keracunan makanan menjelang Natal, dengan menyita 30 ton moluska yang ditangkap secara ilegal di perairan yang tercemar dan menangkap 62 tersangka, kata pihak berwenang pada Kamis.

Penegakan hukum di Portugal, Perancis dan Spanyol menyita moluska dan enam ton sidat kaca senilai hingga 10 juta euro ($10,4 juta) di pasar makanan laut, kata Europol.

Harga makanan lezat ini bisa mencapai 25 euro per kilo (2,2 pon), namun geng pemburu liar mengeksploitasi pekerja Asia dengan membayar mereka hanya satu euro per kilo moluska yang ditangkap di perairan Portugis yang terkontaminasi.

Hal ini menjadikan kasus ini sebagai kejahatan pertama yang terbukti di Uni Eropa yang menggabungkan pelanggaran lingkungan dan perdagangan manusia untuk eksploitasi tenaga kerja, tambah Europol dalam sebuah pernyataan.

Geng-geng tersebut terutama menangkap kerang Jepang, yang sangat populer selama musim Natal di Semenanjung Iberia, dan memalsukan dokumentasi agar dianggap layak untuk dikonsumsi.

Baca juga

Perusahaan-perusahaan AS, Eropa, dan Tiongkok berupaya menarik kesepakatan senjata Vietnam dari Rusia

Hal ini dapat memicu kekhawatiran kesehatan masyarakat karena konsumsi moluska yang terkontaminasi secara terus-menerus membuat orang berisiko terkena penyakit serius termasuk hepatitis.

Perusahaan-perusahaan yang berbasis di Spanyol mengimpor makanan laut dari negara tetangga Portugal dan menjualnya tanpa melakukan tindakan sanitasi wajib untuk meningkatkan keuntungan mereka, Garda Sipil Spanyol menambahkan dalam sebuah pernyataan.

Operasi tersebut, yang dikoordinasikan oleh Europol, melibatkan Garda Sipil, polisi Prancis, dan Garda Republik Nasional Portugal.

Sumber: AFP



Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.