Komando Polisi di Wilayah Ibu Kota Federal (FCT) akan mengadili Ismail Usman, seorang ahli tanaman obat, yang menembak dirinya sendiri saat menguji jimat antipeluru buatannya.

Hal itu diungkapkan Humas Polri di FCT, Josephine Adeh, dalam keterangannya, Sabtu di Abuja.

Dia mengatakan, ahli herbal tersebut menembak dirinya sendiri di bagian perut dalam upaya untuk menguji kemanjuran jimat ‘antipeluru’ buatannya.

Nyonya Adeh mengatakan bahwa salah satu Shandam Michael melaporkan kejadian tersebut ke polisi, dan menambahkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada tanggal 23 November di Desa Kuchibuyi di daerah Kubwa di Abuja.

Menurutnya, petugas dari divisi Byazhin merespon dengan cepat setelah menerima laporan dan sesampainya di lokasi kejadian, penjual jamu tersebut dalam kondisi kritis.

Nyonya Adeh mengatakan ahli herbal tersebut segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Kubwa untuk perawatan darurat, namun kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Pendidikan Universitas Abuja.

“Setelah kejadian tersebut, polisi melakukan penggeledahan menyeluruh di rumah penjual jamu tersebut dan menemukan senjata rakitan serta berbagai jimat yang digunakan dalam eksperimen sembrono tersebut.



Halaman Artikel dengan Promosi Dukungan Finansial

Masyarakat Nigeria membutuhkan jurnalisme yang kredibel. Bantu kami melaporkannya.

Dukung jurnalisme yang didorong oleh fakta, yang diciptakan oleh orang Nigeria untuk orang Nigeria. Pelaporan kami yang menyeluruh dan diteliti bergantung pada dukungan pembaca seperti Anda.

Bantu kami menyediakan berita gratis dan dapat diakses oleh semua orang dengan sedikit donasi.

Setiap kontribusi menjamin bahwa kami dapat terus menyampaikan cerita-cerita penting —tidak ada penghalang berbayar, hanya jurnalisme berkualitas.



“Investigasi sedang berlangsung. Usman diperkirakan akan menghadapi dakwaan atas kepemilikan senjata api yang melanggar hukum dan percobaan bunuh diri,” katanya.

PPRO mengatakan Komisaris Polisi FCT, Olatunji Disu, mengutuk insiden tersebut dan menyoroti bahaya yang terkait dengan senjata api ilegal.

BACA JUGA: Polisi menangkap pasangan yang mengancam akan menculik dan membunuh orang jika mereka tidak membayar uang tebusan

“Situasi ini menggambarkan risiko serius dari perilaku sembrono.
“Kami sangat menyarankan masyarakat untuk menghindari praktik berbahaya seperti itu,” kata Ny. Adeh mengutip ucapan Disu. (DI DALAM)



Dukung jurnalisme integritas dan kredibilitas PREMIUM TIMES

Di Premium Times, kami sangat yakin akan pentingnya jurnalisme berkualitas tinggi. Menyadari bahwa tidak semua orang mampu berlangganan berita yang mahal, kami berdedikasi untuk menyampaikan berita yang diteliti dengan cermat, diperiksa faktanya, dan tetap dapat diakses secara bebas oleh semua orang.

Baik Anda membuka Premium Times untuk mendapatkan informasi terkini setiap hari, investigasi mendalam terhadap isu-isu nasional yang mendesak, atau berita-berita yang sedang tren dan menghibur, kami menghargai jumlah pembaca Anda.

Penting untuk diketahui bahwa produksi berita memerlukan biaya, dan kami bangga tidak pernah menempatkan berita kami di balik penghalang berbayar yang mahal.

Maukah Anda mempertimbangkan untuk mendukung kami dengan kontribusi sederhana setiap bulan untuk membantu menjaga komitmen kami terhadap berita yang gratis dan mudah diakses?

Berikan Kontribusi




IKLAN TEKS: Hubungi Willie – +2348098788999








Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.