Para petani di Negara Bagian Borno yang terkena dampak pemberontakan Boko Haram selama bertahun-tahun akan membeli bensin dengan harga bersubsidi sebesar N600 per liter, jauh lebih rendah dari harga pasar saat ini sebesar N1,200 di Maiduguri.

Inisiatif ini, yang diumumkan oleh Gubernur Babagana Umara Zulum di kota Bama pada hari Jumat, bertujuan untuk meringankan beban keuangan para petani yang bergantung pada pertanian irigasi.

Berbicara pada acara peresmian distribusi input pertanian kepada lebih dari 5.000 petani yang terlantar akibat pemberontak, Zulum menguraikan rencana pemerintah untuk mendukung pertanian irigasi dengan secara langsung membeli produk minyak bumi untuk petani dengan harga bersubsidi.

“Salah satu tantangan besar yang dihadapi komunitas petani di sini adalah meningkatnya biaya bahan bakar. Untuk selanjutnya, bagi petani irigasi musim ini bensin akan dijual dengan harga N600 per liter,” kata gubernur.

Inisiatif ini mencerminkan program serupa yang dilaksanakan tahun lalu di Damasak, Wilayah Pemerintah Daerah Mobar, yang secara signifikan meningkatkan produksi pangan dan meningkatkan penghidupan.

Selain subsidi, Zulum mendistribusikan bantuan pertanian yang penting, termasuk 2.000 kantong pupuk NPK campuran, 1.000 pompa air, 620 pompa bensin, dan barang-barang lainnya seperti pompa air tenaga surya, alat penyemprot, selang fleksibel, pestisida, dan benih.

Pemerintah juga telah membangun lebih dari 100 sumur tabung untuk petani irigasi dan menyetujui pembangunan 250 sumur lagi untuk meningkatkan kegiatan pertanian di wilayah tersebut.

Zulum, yang juga menilai pekerjaan rekonstruksi yang sedang berlangsung di desa Darajama dan Goniri, memuji kualitas proyek tersebut namun memperingatkan terhadap sabotase terhadap upaya pemukiman kembali.

Dia menyatakan terima kasih kepada pemerintah federal karena mendukung upaya pemerintahannya untuk membangun kembali masyarakat yang hancur akibat pemberontakan.

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.