Persatuan Gabungan Perguruan Tinggi Negeri Nasarawa (JUNSTI) telah meminta pemerintah negara bagian untuk menerapkan pembayaran tunggakan promosi, kenaikan tahunan sebesar N30,000, dan upah minimum N70,500 untuk pekerja di perguruan tinggi negara bagian tersebut dengan segera berlaku. .

Dalam surat yang ditujukan kepada Gubernur Abdullahi Sule tertanggal 15 Januari 2025, serikat pekerja meminta permasalahan tersebut diselesaikan bersamaan dengan aksi industrial gaji atau risiko Januari 2025.

Surat yang ditandatangani Ketua JUNSTI Gbande Samson Kale itu menyatakan bahwa beberapa korespondensi sebelumnya mengenai masalah tersebut tidak terjawab.

“Yang Mulia mungkin ingat bahwa serikat pekerja telah menulis beberapa surat tertanggal 11, 20, dan 29 November 2024, mengenai masalah-masalah penting yang masih tertunda yang mempengaruhi lembaga-lembaga tersebut,” bunyi surat itu.

Masalah-masalah ini, menurut serikat pekerja, termasuk tidak diterapkannya kenaikan tahunan sebesar N30,000, tunggakan promosi yang tertunda, dan upah minimum N70,500 yang disepakati untuk tiga institusi di negara bagian tersebut.

Serikat pekerja menekankan bahwa perjanjian upah minimum N70,500 telah ditandatangani dengan pemerintah negara bagian dan organisasi buruh tetapi belum dilaksanakan.

“Mengingat hal-hal di atas, serikat pekerja menuntut penerapan isu-isu ini bersamaan dengan gaji pada bulan Januari 2025 untuk mencegah keharmonisan industri,” serikat pekerja memperingatkan.

Ultimatum JUNSTI mencerminkan peningkatan di kalangan staf perguruan tinggi negara atas apa yang mereka gambarkan sebagai kurangnya komitmen pemerintah untuk menghormati perjanjian.

Kegagalan untuk memenuhi tuntutan ini, kata serikat pekerja, dapat mengakibatkan penutupan kegiatan akademik dan administratif di lembaga-lembaga yang terkena dampak.

Pemerintah negara bagian belum menanggapi surat serikat pekerja pada saat laporan ini dibuat.



Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.